Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nazaruddin: Jatah fee untuk tiap fraksi ratusan miliar

Nazaruddin: Jatah fee untuk tiap fraksi ratusan miliar M Nazaruddin. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Muhammad Nazaruddin mengatakan tiap fraksi-fraksi di DPR mendapat jatah fee dari sejumlah proyek di Kementerian dan lembaga. Jatah fee proyek yang dibagikan ke tiap-tiap fraksi nilainya mencapai ratusan miliar.

"Yang pasti proyeknya saja hampir Rp 6 triliun. Tentu bagi-baginya juga ratusan miliar," papar Nazaruddin, usai diperiksa KPK , Kamis (2/8).

Jatah fee proyek itu diberikan melalui para bendahara partai, seperti Bendum Golkar Setya Novanto dan Bendum PDIP Olly Dondokambey.

Nazaruddin sendiri, mengaku saat menjadi bendum Partai Demokrat disuruh Anas Urbaningrum (Mantan Ketum Demokrat) untuk mengambil juga jatah fee proyek-proyek itu.

"Yang porsinya waktu itu yang saya diperintah oleh Anas kan saya ikut menerima untuk proyek misalnya merpati MA 60, untuk jatahnya waktu itu suruh mas Anas saya sebagai bendahara (Demokrat), disuruh ambil ya saya ambil. Uangnya seperti dari Setya Novanto yang dia terima tentu saya terima, saya kan lihat juga," jelasnya.

Ada 12 proyek yang diduga dimainkan oleh para Fraksi Partai di parlemen. Di antaranya yakni proyek pembelian pesawat merpati MA 60 sebesar USD 100 juta. Fee proyek itu dibagi-bagikan pada tahun 2010 melalui Bendum Golkar Setya Novanto.

Lalu, Proyek gedung MK Rp 300 Miliar. Proyek itu juga penunjukan langsung pada PT PP. Fee sebesar 7 persen diserahkan kepada Komisi III. Lalu fee proyek e-KTP. Proyek itu nilainya, Rp 5,8 Triliun dengan mark up sebesar 4-5 persen.

"Juga bagi-bagi uang pada DPR RI dan menteri-menteri terkait. Saya enggak mau sebut namanya, tapi dalam BAP yang ada di tangan saya, itu sudah detail disebut siapa-siapa," ujar Elsa, pengacara Nazaruddin, Rabu.

Sementara itu, proyek-proyek lainnya yakni di Kemendikbud. Di Kemendikbud terdapat pemberian uang, mark up dan sebagainya. Kemudian, proyek gedung pajak Rp 2,7 triliun dilakukan oleh rekayasa Banggar dan Dirjen Pajak periode tahun 2007-2008-2009.

Lalu, Proyek PLTU Kaltim yang dimenangkan oleh Adhi Karya, JO China, itu nilainya periode tahun 2010-2011, pemberian uangnya oleh seseorang bernama Dila sebesar Rp 2,3 Triliun. Dan, Proyek PLTU Riau yang dimenangkan oleh JO China, diserahkan oleh seorang bernama Dila dan proyeknya Rp 1,3 Triliun.

Kemudian, Proyek Diklat MK Rp 196 Miliar yang ada penunjukan langsung dan Proyek Refeneri Unit RU Cilacap. Nilai proyek U$ 937 Juta. Pemenangnya Adhi Karya, dan feenya dibagikan.

Terakhir proyek Hambalang dan Wisma Atlet. Kasus Wisma Atlet sudah meledak, dan Hambalang perlahan kebongkar semua.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya

Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.

Baca Selengkapnya
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin

Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.

Baca Selengkapnya
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar

Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.

Baca Selengkapnya
Andreas PDIP di Depan Menteri Nadiem: Pejabat Anda Bilang UKT Baik-Baik Saja, Tapi di Lapangan Tidak
Andreas PDIP di Depan Menteri Nadiem: Pejabat Anda Bilang UKT Baik-Baik Saja, Tapi di Lapangan Tidak

Andreas menyinggung soal aturan yang menyebut penerapan tarif UKT dilakukan usai mahasiswa diterima, bukan sejak awal.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Soal Rp850 Juta ke NasDem, Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni di Sidang SYL
Soal Rp850 Juta ke NasDem, Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni di Sidang SYL

SYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan jumlah keseluruhan Rp44,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Waskita Karya Kerjakan 90 Proyek Senilai Rp52,7 Triliun, Ada Proyek IKN Nusantara
Waskita Karya Kerjakan 90 Proyek Senilai Rp52,7 Triliun, Ada Proyek IKN Nusantara

Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sindir Pemda: Jangan Semua Pemerintah Pusat, Bapak-Ibu Kerjain yang Mana?
Jokowi Sindir Pemda: Jangan Semua Pemerintah Pusat, Bapak-Ibu Kerjain yang Mana?

Jokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya