Nazaruddin: Jatah fee untuk tiap fraksi ratusan miliar
Merdeka.com - Muhammad Nazaruddin mengatakan tiap fraksi-fraksi di DPR mendapat jatah fee dari sejumlah proyek di Kementerian dan lembaga. Jatah fee proyek yang dibagikan ke tiap-tiap fraksi nilainya mencapai ratusan miliar.
"Yang pasti proyeknya saja hampir Rp 6 triliun. Tentu bagi-baginya juga ratusan miliar," papar Nazaruddin, usai diperiksa KPK , Kamis (2/8).
Jatah fee proyek itu diberikan melalui para bendahara partai, seperti Bendum Golkar Setya Novanto dan Bendum PDIP Olly Dondokambey.
Nazaruddin sendiri, mengaku saat menjadi bendum Partai Demokrat disuruh Anas Urbaningrum (Mantan Ketum Demokrat) untuk mengambil juga jatah fee proyek-proyek itu.
"Yang porsinya waktu itu yang saya diperintah oleh Anas kan saya ikut menerima untuk proyek misalnya merpati MA 60, untuk jatahnya waktu itu suruh mas Anas saya sebagai bendahara (Demokrat), disuruh ambil ya saya ambil. Uangnya seperti dari Setya Novanto yang dia terima tentu saya terima, saya kan lihat juga," jelasnya.
Ada 12 proyek yang diduga dimainkan oleh para Fraksi Partai di parlemen. Di antaranya yakni proyek pembelian pesawat merpati MA 60 sebesar USD 100 juta. Fee proyek itu dibagi-bagikan pada tahun 2010 melalui Bendum Golkar Setya Novanto.
Lalu, Proyek gedung MK Rp 300 Miliar. Proyek itu juga penunjukan langsung pada PT PP. Fee sebesar 7 persen diserahkan kepada Komisi III. Lalu fee proyek e-KTP. Proyek itu nilainya, Rp 5,8 Triliun dengan mark up sebesar 4-5 persen.
"Juga bagi-bagi uang pada DPR RI dan menteri-menteri terkait. Saya enggak mau sebut namanya, tapi dalam BAP yang ada di tangan saya, itu sudah detail disebut siapa-siapa," ujar Elsa, pengacara Nazaruddin, Rabu.
Sementara itu, proyek-proyek lainnya yakni di Kemendikbud. Di Kemendikbud terdapat pemberian uang, mark up dan sebagainya. Kemudian, proyek gedung pajak Rp 2,7 triliun dilakukan oleh rekayasa Banggar dan Dirjen Pajak periode tahun 2007-2008-2009.
Lalu, Proyek PLTU Kaltim yang dimenangkan oleh Adhi Karya, JO China, itu nilainya periode tahun 2010-2011, pemberian uangnya oleh seseorang bernama Dila sebesar Rp 2,3 Triliun. Dan, Proyek PLTU Riau yang dimenangkan oleh JO China, diserahkan oleh seorang bernama Dila dan proyeknya Rp 1,3 Triliun.
Kemudian, Proyek Diklat MK Rp 196 Miliar yang ada penunjukan langsung dan Proyek Refeneri Unit RU Cilacap. Nilai proyek U$ 937 Juta. Pemenangnya Adhi Karya, dan feenya dibagikan.
Terakhir proyek Hambalang dan Wisma Atlet. Kasus Wisma Atlet sudah meledak, dan Hambalang perlahan kebongkar semua.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaAndreas menyinggung soal aturan yang menyebut penerapan tarif UKT dilakukan usai mahasiswa diterima, bukan sejak awal.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaSYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan jumlah keseluruhan Rp44,5 miliar.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya