Nasib malang dua remaja di Bali derita penyakit kulit bersisik
Merdeka.com - Miris melihat kondisi penyakit kakak beradik Agus Gustiawan (18) dan Ni Made Sukma Dewi (12) warga Banjar Angantiga, Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung di Bali. Keduanya alami penyakit kulit bersisik, selama belasan tahun.
Kondisi ini juga membuat keduanya minder dan jauh dari kehidupan orang sekitar rumahnya. "Mau keluar rumah malu. Kami hanya berharap uluran bantuan dermawan selama ini," kata Ni Nyoman Suarmini, ibu kandung kedua anak ini, Senin (24/10).
Selama ini, kata Suarmini, kedua anaknya hanya dibantu sebuah yayasan sosial asing. Sayangnya pihak keluarga diminta merahasiakan dari yayasan tersebut. Biasanya bantuan berupa pemberian pengobatan berupa saleb atau cream selama ini. "Yah, selama ini kami hanya kami oleskan semacam pelembab dan cream, yang merupakan bantuan dari yayasan luar negeri," ungkapnya.
Ayah kedua anak ini, Putu Edi menambahkan, penyakit kulit tidaklah menular. Menurut dokter spesialis kulit, kedua anaknya ini mengalami sakit Ictiosis Lamelar/Vulgaris atau kelainan pada terbentuknya lapisan kulit epidermis terlalu cepat. "Penyakit ini merupakan penyakit tidak menular," tegas Edi.
Semua keluh kesah dari keluarga penderita penyakit kulit bersisik di sekujur tubuhnya ini dituangkan di hadapan Istri Bupati Badung Seniasih Giri Prasta, saat berkunjung. Bahkan istri bupati ini sempat menitikkan air mata mendengar keluh kesah keluarga ini.
Bersama rombongan, Seniasih langsung meminta instasi terkait dalam hal ini dinas kesehatan untuk melakukan langkah pengobatan. Dirinya juga langsung memerintahkan petugas kesehatan di Puskesmas terdekat rutin melakukan pengontrolan kesehatan terhadap dua anak penderita kulit bersisik ini. Dia juga meminta, petugas kesehatan masing-masing wilayah aktif dalam memberikan laporan kesehatan warganya.
“Ini sangat memprihatinkan, saya berharap petugas kesehatan proaktif. Untuk hal ini, saya minta Puskesmas di Petang secara rutin memeriksa kesehatan kedua anak ini (penderita kulit bersisik),” tegas Seniasih.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca SelengkapnyaKolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah Fikoh LIDA di Bangka Belitung baru saja habis terbakar. Berikut kondisinya yang sudah tak tersisa.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca Selengkapnya