Nadiem soal PTM di Tengah Omicron: Aturan SKB 4 Menteri Akomodir Kedaruratan Covid-19
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen hanya berlaku di zona Covid-19 level 1 dan 2. Artinya, kebijakan ini bersifat kondisional bergantung kedaruratan sebuah wilayah, terlebih adanya virus Covid-19 varian Omicron.
Ia memastikan bahwa keberadaan omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia harus diwaspadai. Ini pun diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
“Kami waspada dan khawatir mengenai omicron. Aturan dari SKB ini mengakomodasi semua situasinya. Hanya level 1 dan 2 yang 100 peren PTM. kalau misalkan omicron menimbulkan kasus yang sangat pesat, tentunya daerah akan pindah ke level 3 dan 4. Level 3 (PTM) terbatas, level 4 tidak boleh sama sekali PTM,” kata dia di Bandung, Senin (17/1).
“Banyak orang yang mengira SKB ini timingnya tidak pas dengan adanya omicron. Padahal ini sudah mengakomodasi situasi Covid-19, angka penularan tertinggi maupun rendah. SKB empat menteri sudah mengatur semua skenario mau buruk sampai yang baik. Ini SKB yang permanen,” ia melanjutkan.
Menurut dia, sangat tidak masuk akal ketika kedaruratan Covid-19 rendah, namun anak sekolah tidak boleh bersekolah secara tatap muka. Apalagi, dari pantauannya, murid-murid antusias dengan pola sekolah secara tatap muka.
“kemaren bayangkan, kalau kasus 0, masa anak-anak ga boleh sekolah 100 persen offline, ga masuk akal. Makanya kita revisi SKB empat menteri, untuk menormalisasi apa sih cara kita kembali ke normal itu, gimana kalau sudah zona 1 dan 2 PPKM. Bergantung levelnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung mengklaim bahwa PTM yang sudah berjalan di sejumlah sekolah selama sepekan berlangsung lancar. Mereka membaginya ke dalam dua kategori. Yakni, sekolah yang termasuk dalam kelompok 1 merupakan 330 sekolah percontohan yang sudah menjalankan PTM 100 persen sepekan ini. Sedangkan untuk kelompok 2, terdiri dari sekolah-sekolah yang sedang mengajukan PTM 100 persen.
Untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19 di sekolah, Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyebut proses vaksinasi, baik dosis 2 maupun dosis 3 terus berjalan.
"Hari ini kita sudah mulai vaksin dosis 2, dan booster untuk beberapa orang yang sudah mendapatkan e-ticket dari aplikasi Peduli Lindungi. Mudah-mudahan PTM 100 persen juga bisa diikuti oleh semakin banyak sekolah di Kota Bandung," imbuh Yana.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra menjelaskan, PTM 100 persen ini bukan berarti seluruh siswa masuk dalam waktu bersamaan seperti sebelum masa Covid-19. Namun, ada protokol kesehatan berupa sistem shifting. Sehingga tidak terjadi hiruk pikuk di lingkungan sekolah
"Kami dari tim pendidik akan terus mengusahakan agar tidak terjadi kasus yang mengakibatkan klaster covid di sekolah. Untuk itu, kami harap pihak keluarga juga tetap jaga prokes di rumah. Anak-anak kalau mau main dengan temannya, pakai prokes juga dan tolong dipantau," ucap dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaZubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya