Muncul Aliran Diduga Sesat di Bone, Pengikut Dilarang Salat Jumat

Merdeka.com - Warga Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone digemparkan dengan kemunculan kelompok yang dipimpin Puang Nene. Kelompok ini diduga sesat karena melarang pengikutnya salat Jumat.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Libureng Andi Idhil menambahkan, kelompok Puang Nene dinilai sesat oleh warga sekitar karena pengikutnya juga menganggap Puang Nene sebagai nabi.
"Warga melapor ke pihak desa kalau ada kelompok yang sudah menyimpang karena tidak atau dilarang salat Jumat," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/3).
Terkait dugaan aliran sesat ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Najamuddin meminta pemerintah dan kepolisian untuk turun mengambil tindakan. Pihaknya menunggu laporan apakah kelompok tersebut menyebarkan aliran sesat atau tidak.
"Kalau melarang pengikutnya salat Jumat sudah pasti sesat, Tapi kita tunggu dulu laporannya seperti apa, sebelum kita mengeluarkan maklumat untuk kelompok itu," tuturnya.
Najamuddin menjelaskan bahwa tugas MUI adalah untuk menjelaskan hukumnya jika muncul aliran sesat. Sementara penindakannya merupakan ranah pemerintah dan kepolisian.
"MUI itu tugasnya menjelaskan hukumnya kalau ada begini. Sementara yang mengambil tindakan adalah pemerintah. Bukan kita yang mengambil tindakan, kami hanya menjelaskan bagaimana sikap dalam Islam kalau ada yg begini," tegasnya.
Terpisah, Ketua MUI Bone Prof Muh Amir mengaku belum menelusuri kelompok Puang Nene. Namun, ia sudah membaca berita mengenai keberadaan kelompok yang diduga mengajarkan aliran sesat ini.
"Terus terang saya baru dapat info ini dan MUI belum sempat telusuri. Tapi kami berharap aparat penegak hukum untuk proaktif menelusuri kelompok ini. Jika bertentangan dengan rukun Islam dan Iman maka harus segera ditindak," sebutnya.
Jika dipastikan sesat, kata Amir, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap kelompok tersebut, khususnya pengikutnya. Jika tidak berubah, MUI menyerahkan kepada polisi untuk bertindak.
"Kalau sudah sampai mengganggu ketenteraman dan kedamaian di masyarakat, sudah seharusnya polisi bertindak," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ruang Jenderal TNI (Purn) Moeldoko Dipakai Salat Jumatan, Begini Tanggapan Ustaz 'Saya Baru Nemui Mudah-mudahan Berkah'
Aksi sang purnawiraran TNI AD itu mendapat tanggapan dari sang ustaz. Dia turut didoakan.
Baca Selengkapnya

30 Rumah di Rokan Hilir Diamuk Si Jago Merah, Kebakaran Terjadi Jelang Waktu Salat Jumat
Sebanyak 30 rumah ludes terbakar di Kelurahan Pujud Selatan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Peristiwa itu terjadi menjelang salat Jumat (21/7).
Baca Selengkapnya

Apakah Sholat Jumat Bisa Diganti dengan Sholat Dzuhur? Berikut Penjelasannya
Sholat Jumat adalah sholat yang wajib dilaksanakan terutama bagi laki-laki yang telah akil balig pada waktu Dzuhur tiba.
Baca Selengkapnya

Syekh Ali Jum'ah dan Ulama Besar Mesir Temui Megawati, Ini yang Dibahas
Ali Jum'ah juga mengajak Megawati untuk bekerja sama agar menciptakan dunia yang baik bagi semua orang.
Baca Selengkapnya

Pernah Lihat Atap Gedung Bertuliskan Allah di Jalan Simatupang Jaksel? Ternyata ini Isi di Dalamnya
Potret isi dari puncak gedung menara 165 yang sangat ikonik di Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya

Bikin Miris, Dua Jenazah Pria di Kabupaten Bandung Sempat Disimpan dalam Musala karena Terkendala Biaya Pemakaman
Kedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca Selengkapnya

Getirnya Hidup Pria Bone Tidur di Masjid Istiqlal karena Tak Punya Uang, Menjelma jadi Pengusaha Beromzet Puluhan Miliar
Berikut kisah hidup pengusaha beromzet yang dulunya hidup getir sampai tidur di Masjid.
Baca Selengkapnya