Motif kakak beradik di Palu bunuh buruh bangunan karena dendam
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Palu mengungkap motif pembunuhan Stephandri, buruh bangunan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palu, beberapa hari lalu yang dilakukan dua pelaku kakak beradik.
Kepala Polres Palu AKBP Basya Radyananda di Kota Palu, mengemukakan motif pembunuhan yang terjadi pada 9 Januari 2015 itu adalah balas dendam.
Kedua tersangka bernama Rifadli dan Arfandi itu telah ditangkap belasan jam, setelah mereka melakukan aksinya.
Seperti diberitakan Antara, Basya menjelaskan, awalnya kedua tersangka pada Selasa (6/1) dikeroyok oleh korban dan kedua temannya. Pengeroyokan itu terjadi karena salah paham.
Setelah dikeroyok, Rifadli dan Arfandi merasa dendam dan berniat membalas sakit hati kepada tiga orang yang mengeroyok mereka.
Kedua pelaku kemudian merencanakan penganiayaan dengan membeli parang di Pasar Masomba yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian di Jalan Kartini Palu.
Kedua tersangka kemudian mencari tiga pengeroyok di lokasi proyek BPN Kota Palu, selanjutnya menjumpai Stephandri.
Sesampainya di lokasi proyek, Rifadli kemudian mengejar korban dan mengayunkan parang ke leher korban. Korban kemudian jatuh tersungkur, kemudian adik pelaku bernama Arfandi melempar batu ke arah tubuh korban. Korban akhirnya meninggal di rumah sakit.
Setelah melakukan aksinya, kedua pelaku melarikan diri ke Kabupaten Sigi. Polisi yang menemukan mayat pada Jumat (9/1) sekitar pukul 01.30 WITA, segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan memintai keterangan saksi.
Setelah dilakukan pengejaran polisi akhirnya menangkap kedua pelaku dengan mengamankan barang bukti berupa sebilah parang, batu dan sepeda motor.
Kedua tersangka diancam dengan pasal berlapis yakni pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan dan perencanaan pembunuhan dengan ancaman kurungan seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban disekap saat kedua orangtuanya tidak ada di rumah. Pelaku menggasak sejumlah harta benda orangtua korban.
Baca SelengkapnyaMotif tersangka nekat membunuh korban adalah terkait ekonomi dan dendam
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siapa sangka jika kakak beradiik Arafah dan Halda ternyata dulunya tak pernah ngobrol. Padahal mereka tinggal satu rumah.
Baca SelengkapnyaPasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca Selengkapnya