Mobil pemadam mogok di landasan, penerbangan di Jember terhambat
Merdeka.com - Sebuah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terlambat lepas landas dan lainnya tak bisa mendarat di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (21/7). Sebabnya adalah akibat sebuah mobil pemadam kebakaran (PMK) mogok di landasan pacu bandara setempat.
"Mobil PMK yang membersihkan landasan pacu dari abu vulkanik Gunung Raung tiba-tiba mogok di runway, yang diduga karena saluran bahan bakarnya tersumbat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, di Jember, seperti dilansir dari Antara.
Mobil PMK itu mogok sekitar pukul 09.00 WIB. Alhasil, pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 600-72 batal mendarat di landasan pacu. Pilot enggan turun karena ada mobil PMK mogok di landasan pacu. Akhirnya, pesawat berkapasitas 70 orang itu mengudara kembali ke Bandara Juanda.
"Petugas langsung menarik keluar mobil PMK yang mogok dengan menggunakan mobil hingga keluar landasan pacu, sehingga pesawat bisa mendarat dan menurunkan penumpang dari Surabaya dengan lancar," tambah Edi.
Akibat kejadian itu, lanjut Edi, pesawat Garuda Indonesia lainnya di Bandara Notohadinegoro sempat terlambat terbang sekitar 30 menit. Burung besi itu baru tinggal landas (take off) sekitar pukul 11.52 WIB.
"Petugas sudah tiga hari ini membersihkan landasan pacu dari abu vulkanik Gunung Raung, dan mobil PMK diperbantukan untuk menyiram runway agar bersih dari debu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan," tambah Edi.
Petugas di bandara sempat mengalami kesulitan membersihkan abu vulkanik Gunung Raung di landasan pacu karena keterbatasan peralatan, sehingga proses pembersihan berjalan kurang maksimal. Petugas hanya menggunakan kompresor dan mobil pemadam kebakaran buat mengusir debu dan membersihkan landasan pacu sepanjang 1.560 meter dari abu vulkanik.
Bandara Notohadinegoro Jember kembali beroperasi normal pada Minggu (19/7), setelah ditutup selama hampir sepekan (13-18 Juli) akibat abu vulkanik Gunung Raung dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MI mengelak jika sempat menabrak dua mobil sebelum terjadi kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaUcok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaBukannya berhenti, sopir pembawa rokok ilegal malah kabur saat diberhentikan petugas
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Irto mengimbau para pemudik untuk mengisi penuh tangki BBM sebelum melaksanakan perjalanan mudik.
Baca Selengkapnya