Merdeka.com - Sidang kasus cuitan Bhabinkamtibmas Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja, Aipda Aksan yang meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersih-bersih institusi Polri sudah selesai. Hasilnya, Aipda Aksa melanggar disiplin dan kode etik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, Komisaris Besar Komang Suartana membenarkan bahwa Aipda Aksan telah diperiksa oleh Propam (Profesi dan Pengamanan). Komang menyebut atas cuitan tersebut, Aipda Aksan melanggar disiplin dan kode etik profesi Polri.
"Perbuatan Aipda Aksan telah melanggar Disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri dan/atau Peraturan Kepolisian RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (5/12).
Komang tak mengungkapkan sanksi apa yang diberikan kepada Aipda Aksa. Dia hanya menyebut Aipda Aksan telah mengakui kesalahannya terkait video curhatannya yang viral di media sosial (medsos).
"Dia juga sudah menyampaikan permohonan maaf secara tulus atas perbuatannya yang mencoreng nama Institusi Polri," kata dia.
Komang menambahkan, pasca viral video Aipda Aksan, Mabes Polri turun menyelidiki. Mabes Polri menurunkan Tim Paminal Divisi Propam ke tiga daerah yakni Tana Toraja, Luwu, dan Palopo.
"Tim Paminal Mabes Polri juga sudah turun memeriksa saksi-saksi di Polres Tana Toraja, Palopo, dan juga termasuk Luwu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, video pengakuan personel Bhabinkamtibmas di Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja, Aipda A soal bobroknya institusi Polri. Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menyebut anggota tersebut membuat video akibat kecewa di mutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja.
Akun TikTok @Pa Clara St yang mengunggah seorang anggota polisi yang mengaku bernama Aksan, anggota Binmas Polres Toraja. Dia minta Kapolri membersihkan Polri dari mafia.
Menurutnya, Polri sekarang makin tidak karuan. Kata dia, dari awal sudah tidak bagus. Semisal dari sisi penerimaan. Kata polisi yang mengaku bernama Aksan itu masuk Polri harus bayar. Mau pindah posisi katanya juga harus bayar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana membenarkan video personel Polri yang viral merupakan anggota Bhabinkamtibmas Bongga Karadeng, Polres Tana Toraja. Ia mengaku pengakuan Aipda A tersebut merupakan asumsi dan tidak ada bukti.
"Pernyataan dia itu asumsi dan tidak ada bukti. Itu kekecewaan dia dengan Kapolres Palopo sebelumnya (AKBP Alfian Nurnas) karena di mutasi ke Toraja," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (2/12).
Komang mengatakan keputusan mutasi terhadap Aipda A karena dilaporkan telah mempreteli sepeda motor dinas. Bahkan, Aipda A pernah ditangani Propam Polres Palopo.
"Jadi Aipda A ini sebelumnya diperiksa oleh Propam Polres Palopo karena mempreteli sepeda motor dinas. Namun dimutasi ke Polres Tator sehingga penanganan perkaranya dilimpahkan ke Polres Tator," bebernya.
Komang menambahkan berdasarkan putusan sidang disiplin Propam Polres Tana Toraja, Aipda A mendapatkan sanksi penundaan pendidikan selama enam bulan.
"Perbuatan Aipda A yang telah membuat rekaman video opini negatif tentang institusi Polri dan tersebar dimedia sosial tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.
Komang juga mengungkapkan Aipda A telah membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Dalam video klarifikasi tersebut Aipda A mengaku sejak awal tidak ada keinginan menyebarnya. Ia mengaku video yang viral tersebut dirinya kirimkan kepada dua rekannya yang bertugas di Polres Palopo.
"Sebenarnya saya tidak ada niat utk menyebarkan video itu, karena saya mengirimkan video itu ke dua rekan saya," ujar Aipda A.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf karena video tersebut viral di media sosial (medsos). "Saya pribadi minta maaf kalau video tersebar di medsos Saya minta maaf," sebutnya. [tin]
Baca juga:
Fakta di Balik 'Nyanyian' Aipda Aksan Soal Dugaan KKN di Polri
Respons Viral Video Dugaan KKN, Polda Sulsel Beberkan Kelakuan Aipda Aksan
Jaksa Bakal Bacakan Dakwaan Kumulatif Kasus Ferdy Sambo Hari Ini
Diduga Hina Jaksa, Alvin Lim Dilaporkan ke Polres Garut
Advertisement
Antisipasi Potensi Hujan Ekstrem, BNPB Siap Modifikasi Cuaca di Sulut
Sekitar 34 Menit yang laluSatu Abad Observatorium Bosscha: Tantangan Polusi Cahaya hingga Pendanaan
Sekitar 1 Jam yang laluNasDem Absen saat PKS Dukungan Anies Baswedan Jadi Capres, Ini Alasannya
Sekitar 1 Jam yang laluBPKH: Tak Sepeserpun Dana Haji untuk Biayai Infrastruktur
Sekitar 1 Jam yang laluGibran Maju Gubernur, Sekjen PDIP: Terpenting Setiap Kader Melatih Diri
Sekitar 1 Jam yang laluMelawan Takut, Siswa di Lumajang Terpaksa Terobos Jalur Lahar Demi Sampai ke Sekolah
Sekitar 2 Jam yang laluTakut Dimarahi Orang Tua, Dua Anak SD Pura-Pura Diculik
Sekitar 2 Jam yang laluPendaki Ditemukan Tewas di Gunung Lawu, Ini Penyebabnya
Sekitar 2 Jam yang laluSegera Bertemu Bahas Pilpres, KIB Tegaskan Koalisi Masih Solid
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Selidiki Penemuan Tulang Dalam Kain Sarung
Sekitar 3 Jam yang laluTabrak Bumper Mobil Lain, Pegawai Bank Riau Kejang Lalu Tewas
Sekitar 6 Jam yang laluViral Bapak asal Semarang 14 Hari Cari Dua Anaknya di Bali
Sekitar 6 Jam yang laluBeli BBM Subsidi di Payakumbuh Gunakan Kode QR, Segera Berlaku untuk Seluruh Sumbar
Sekitar 7 Jam yang laluWanita di Mobil Audi Penabrak Mahasiswi Punya Hubungan Istimewa dengan Polisi
Sekitar 7 Jam yang laluPria Tewas dalam Selokan di Pesanggrahan Diduga Punya KTA PDIP, Ini Kata Polisi
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Pengakuan Sugeng, Bawa Nama 'Bapak' Diduga Polisi di Kasus Mahasiswi Cianjur
Sekitar 16 Jam yang laluPerwira Polisi 'Habis' Disiram Air oleh Rekan Sampai Tak Berkutik, Endingnya Seru
Sekitar 19 Jam yang laluKapolda Metro Bentuk TGPF Usut Kasus Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polri
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 13 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Wajah Garang Jaksa Baca Replik, Tegaskan Hargai Putri Bak Bunda Maria
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 13 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 14 Jam yang laluAlasan JPU Tuntut Bharada E 12 Tahun Bui: Pertimbangkan Peran Sebagai Eksekutor
Sekitar 15 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 22 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 5 Hari yang laluPrediksi BRI Liga 1, Barito Putera Vs PSS: Ambisi Super Elang Jawa Lanjutkan Tren Kemenangan
Sekitar 40 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami