Merasa Terancam, Eks Kader PSI Laporkan Akun @andiarief_ ke Polda Metro
Merdeka.com - Bekas kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, melaporkan akun Twitter atas nama @andiarief_ ke Polda Metro Jaya pada Selasa (15/6). Laporan ini terkait dugaan pengancaman oleh akun tersebut kepada dirinya di media sosial.
"(Soal laporin Andi Arief) Iya itu bener, itu saya posting di akun Twitter saya ya dan itu memang betul kok," kata Dedek saat dihubungi, Selasa (15/6) malam.
Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/3083/VI/2021/SPKT/Polda Metro Jaya/Tanggal 15 Juni 2021. Terlapor dalam hal ini pemilik akun Twitter @andiarief_, dilaporkan dengan sangkaan Pasal 27 ayat (4) Jo Pasal 45 ayat (4) dan atau Pasal 29 Jo Pasal 45B UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Dedek mendatangi Polda Metro Jaya usai salat Magrib. Menurutnya, proses pelaporan tidak berlangsung lama karena dia menganggap telah memenuhi unsur dalam pelaporan tersebut.
"Prosesnya cepet kok langsung diterima. Karena memang unsur-unsurnya dianggap memenuhi," jelas dia.
Adapun barang bukti yang dibawa dan diserahkan ke petugas yakni satu bundel berisi tangkapan layar terkait ancaman yang ia terima dari akun tersebut. Serta satu buah USB.
"Artinya di situ tidak sulit saya menangkap kesan bahwa di sana tidak sulit untuk menemukan unsur-unsurnya untuk supaya laporan ini bisa dilanjutkan," jelasnya.
Eksekutif Direktur, Centre for Youth and Population Research ini mengaku, ancaman yang ditujukan akun tersebut membuat psikisnya dan keluarga terganggu.
"Termasuk mereka juga mengkhawatirkan diri mereka sendiri dan karena ancamannya itu begitu telak ya kemarin itu mau nyari di mana kami tinggal, mau street justice kalau istilah umum itu diartikan sebagai pengadilan jalanan di mana pengadilan jalanan itu kan asosiasi umumnya itu adalah kekerasan," ungkapnya.
Dia katakannya pula, ancaman itu juga membuat aktivitas keluarganya di luar rumah mulai berkurang.
"Jadi intensitas untuk keluar rumah itu sudah dikurangi, termasuk juga bagaimana mereka selalu mengingatkan saya juga begitu. Walaupun memang saya kan kalau keluar kerja, meeting, gitu-gitu saja. Dan selalu diingatkan untuk hati-hati dan kalau berkendara harus ini, harus itu. Nah ini sesuatu yang sebelumnya orang tua saya itu tidak seperti ini," tutupnya.
Diketahui, akun Dedek Prayudi telah memuat sebuah tulisan milik @andiarief_ yang diduga berisi sebuah ancaman.
"Ini pengancaman bukan sih namanya?," tulis akun Dedek.
"Anak satu ini sudah bloon, gak tahu diri. Tunggu aja nanti gua cari kediamannya, kan enggak sulit-sulit amat. Jangan salahin kalau gua memilih street justice," tulis akun @andiarief_.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaEks Panglima TNI itu punya alasan tersendiri sebelum menerima lamaran sang perwira Polri bagi putrinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengabulkan permintaannya dan penahanan tersangka Anandira
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diungkap sang ibu kandung. Kedua orang tua tersebut disebut-sebut telah pisah
Baca Selengkapnya