Merapi masih beraktivitas magmatik, BPPTKG pertahankan status waspada
Merdeka.com - Sejak 21 Mei yang lalu, status Gunung Merapi ditingkatkan menjadi waspada. Status ini terus dipertahankan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta meskipun saat ini letusan Gunung Merapi jarang terjadi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menyampaikan aktivitas gempa hembusan masih terus terjadi di Gunung Merapi. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan BPPTKG belum menurunkan status Gunung Merapi.
"Aktivitas kegempaan masih terjadi. Ini menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terjadi. Meskipun demikian, masyarakat tak perlu khawatir karena belum ada ancaman yang nyata bagi masyarakat," ujar Hanik, Rabu (6/6).
Hanik menguraikan kondisi Gubung Merapi saat ini pernah terjadi usai mengalami letusan di tahun 1872. Usai meletus di tahun itu, Gunung Merapi baru meletus kembali di tahub 1883 dengan menghancurkan kubah lava yang sudah terbentuk.
"Erupsinya di antara 1872 hingga 1883 erupsinya seperti (sekarang) ini. Bisa jadi indikasi aktivitas selanjutnya," papar Hanik.
Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso menjabarkan akhir seri letusan freatik merupakan pembuka dari letusan magmatik berikutnya. Pada tahun 1939, letusan freatik terakhir terjadi sebelum letusan disertai kubah lava sebulan sebelumnya.
"Saat ini aktivitas Gunung Merapi menandakan siklus magmatik berikutnya. Letusan magmatik sangat intensif dengan ditandai dengan awalan kegempaan vulkano tektonik (VT) dan hembusan yang cukup tinggi. Sekarang juga diikuti data pemantauan yang sepertinya jadi indikasi awal erupsi magmatik berikutnya. Apakah sebulan berikutnya erupsi magmatik seperti 1939? Kita tak tahu," ujarnya," ulas Agus.
Meskipun demikian, Agus menguraikan ancaman bagi masyarakat masih sebatas abu vulkanik. Tetapi, Agus meminta agar masyarakat tetapi mematuhi arahan dari BPPTKG.
"Masyarakat masih aman selama beraktivitas di luar jarak tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," tutup Agus.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaPVMBG: Gunung Marapi Alami Perubahan Tipe Erupsi dari Freatik jadi Magmatik
Gunung Marapi mengalami perubah status dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaPenyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaGempa M 4,1 Guncang Bali, Getaran Terasa Hingga ke Banyuwangi
Analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Pagi Ini, Tercatat 186 Letusan Sejak Desemeber 2023
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga).
Baca Selengkapnya