Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menpora duga ada motif politik di balik aksi pramuka sebut 2019 ganti Presiden

Menpora duga ada motif politik di balik aksi pramuka sebut 2019 ganti Presiden Perayaan HUT Pramuka. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Sempat viral, video anak-anak berseragam Pramuka menyerukan 2019 ganti presiden. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyebut ada motif politik di balik aksi itu.

"Tentu saya harus mengatakan ini betul-betul penunggangan terhadap anak-anak di bawah umur yang semestinya tidak diajak untuk berpolitik," kata Imam di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/10).

Imam meminta Kwarnas Pramuka segera menindaklanjuti video yang terlanjur viral tersebut. Termasuk, mencari aktor intelektual di balik aksi tersebut.

"Siapa di balik ini, aktor-aktor ini pasti akan ketahuan. Karena di struktur Pramuka itu ada Kwarnas, Kwarda, Kwarcam, Korgudep, pasti kelihatan," ucap Imam.

Imam berharap, kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Politisi PKB ini meminta Kwarnas hingga Kwarcab mengawasi dan mencegah terjadinya politisasi terhadap anggota Pramuka.

"Harus diperingatkan agar tidak mengulangi dan menetralisir dan meminta maaf agar tidak menjadikan anak-anak ini sebagai kepentingan politik. Karena mereka masih berusia di bawah 17 tahun. Tentu mereka harus dididik sebaik mungkin," kata Imam.

Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Indonesia, Budi Waseso, memastikan anak-anak terekam dalam video itu bukan dari pihak Pramuka Indonesia.

memastikan hal itu berdasarkan hasil pendalaman dengan tim Kwarnas dan Kwarda. Menurutnya, Pramuka tidak pernah melakukan kegiatan politik.

"Saya perlu menyikapi ini karena Pramuka tidak berpolitik. Dan Pramuka bukan kekuatan politik atau partai ya," tegas Waseso di gedung Kwarnas, Gambir, Selasa (16/10).

"Supaya paham. Jangan sampai nanti Pramuka diseret-seret soal kepentingan-kepentingan yang sebenarnya bukan pramuka," sambung mantan Kepala BNN itu.

Salah satu yang paling identik memastikan anak-anak itu bukan anggota Pramuka, terlihat pada seragam yang mereka kenakan. Meski mirip di seragam tidak ada lambang-lambang kemahiran seperti seragam pada umumnya.

"Juga tidak ada badge (lencana) Kwarda ya, tidak ada wilayah kwarda. Ini yang harus kita pahami. Terus nomor induk juga tidak pakai, tidak ada," ungkapnya.

Selain itu, kata Waseso, anak-anak di video tersebut juga tidak penutup kepala sebagaimana mestinya ketika ada kegiatan pramuka. Kemudian, logo boy scout pada seragam juga tidak ditemukan.

"Maka kalau kita lihat dari itu keseluruhannya, mereka memang bukan pramuka. Hanya seragamnya yang digunakan mirip seragam pramuka. Jadi sekali lagi dari hal ini perlu saya luruskan," tegas Waseso.

Atas klarifikasi ini, Waseso berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan nama Pramuka untuk kepentingan tertentu. Dia juga mengimbau agar Pramuka tidak melakukan kegiatan berbau politik. Terkait asal usul video itu sendiri, dia menyerahkan ke pihak terkait untuk mendalami.

"Mungkin juga ada lembaga, institusi lain yang punya kepentingan atau membidangi masalah itu. Saya serahkan saja, saya sesuai dengan ranah dan kewenangan saya," katanya.

"Kalau dia mengatasnamakan pramuka, baru saya melakukan langkah-langkah tindakan hukum," ujar Waseso mengakhiri pernyataannya

Reporter: Hanz SalimSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul Saat Salat Tarawih

Heboh, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul Saat Salat Tarawih

jemaah wanita terlihat mengenakan mukena dengan motif macan tutul yang mencolok.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?

Baca Selengkapnya
Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo

Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo

Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.

Baca Selengkapnya
Viral Video Pria Diduga Imam Desa di Takalar Dikeroyok Hingga Luka, Ini Penjelasan Polisi

Viral Video Pria Diduga Imam Desa di Takalar Dikeroyok Hingga Luka, Ini Penjelasan Polisi

Informasi yang beredar, terjadi kesalahpahaman atas tudingan korban diduga merendahkan kehormatan istri warga setempat dan keluarganya dan membuat tersinggung.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Setop Bansos Beras Jelang Pemilu, Cak Imin Keras Singgung Nafsu Politik

VIDEO: Jokowi Setop Bansos Beras Jelang Pemilu, Cak Imin Keras Singgung Nafsu Politik

Pemerintah memutuskan menghentikan sementara penyaluran bansos beras karena menjadi polemik pada pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Pria Meninggal Mau Salat di Masjid Ada Jokowi, Hoaks Dihalangi Paspampres

VIDEO: Viral Pria Meninggal Mau Salat di Masjid Ada Jokowi, Hoaks Dihalangi Paspampres

Warga Labuanbatu, Sumatera Utara, bernama Marhan Harahap meninggal dunia usai ditahan perempuan diduga petugas keamanan

Baca Selengkapnya