Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes: Indonesia Butuh 2.500 Ton Oksigen per Hari

Menkes: Indonesia Butuh 2.500 Ton Oksigen per Hari Menkes Budi Gunadi Sadikin. Antara

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia membutuhkan 2.500 ton oksigen per hari untuk memenuhi lonjakan kebutuhan oksigen karena meningkatnya kasus COVID-19.

"Kebutuhan oksigen kita sebelum lebaran 400 ton per hari, sekarang sudah naik menjadi 2.500 ton per hari, sementara kapasitas produksi Indonesia 1.700 ton per hari sehingga kita ada gap," kata Menkes Budi Gunadi di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (26/7).

Budi Gunadi menyebut, selain kenaikan permintaan oksigen, terjadi juga kenaikan permintaan obat-obatan untuk COVID-19.

"Sama seperti obat, kenaikannya tinggi sekali. Apa yang pemerintah sudah lakukan? Yang paling mudah kita lakukan dengan mengimpor oksigen konsentrator, yaitu seperti pabrik oksigen kecil yang bisa dipasang di rumah atau di ranjang rumah sakit, yang penting ada listriknya saja," ucap Budi.

Menurut Budi Gunadi, setiap 1.000 oksigen konsentrator bisa memproduksi sekitar 20 ton oksigen per hari.

"Ini sudah ada donasi 17.000 dan mulai berdatangan. Kami rencana membeli 20.000 unit yang nanti akan kami distribusikan ke seluruh rumah sakit dengan tempat isolai agar orang yang membutuhkan oksigen bisa mengirup oksigen yang dihasilkan oleh oksigen konsentrator ini," katanya.

Ia berharap dengan ketersediaan oksigen konsentrator itu dapat menghilangkan kebutuhan tabung oksigen dalam jumlah besar.'"Kami juga menghilangkan kebutuhan pabrik-pabrik besar yang harus kita bangun dengan cepat," ucap Budi.

Strategi kedua, menurut menkes, adalah memanfaatkan kapasitas tambahan dari pabrik-pabrik oksigen di Indonesia.

"Benar kita harus menggunakan oksigen likuid untuk ruang ICU rumah sakit karena kebutuhan okisgen per menitnya tinggi. Nah, itu kekurangannya akan kita dapat dengan memanfaatkan extra capacity dari pabrik-pabrik oksigen yang ada di Indonesia maupun extra capacity dari pabrik industri lain yang memproduksi oksigen, misalnya pabrik baja, smelter, nikel, pabrik pupuk," katanya.

Kelebihan oksigen itu, menurut dia, nantinya akan didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.

"Sekali lagi, mudah-mudahan oksigen ini bisa kami distribusikan ke seluruh RS yang ada. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih untuk ada banyak organisasi-organisasi sosial dan negara-negara tetangga yang sudah membantu Indonesia untuk mengadakan oksigen," ucap Budi.

Pada Sabtu (24/7), Presiden Jokowi juga telah meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Rumah oksigen tersebut diinisiasi grup perusahaan teknologi GoTo bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri (Samator Grup), dengan dukungan dari PT Master Steel, Tripatra Engineering serta Halodoc.

Fasilitas tersebut didirikan berdekatan dengan pabrik oksigen milik PT Aneka Gas Industri dan direncanakan memiliki 500 tempat tidur perawatan.

Rumah Oksigen Gotong Royong juga dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan 500 tempat tidur perawatan bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Arief Ciptakan Serbuk Organik Pembersih Laut
Mayjen Kunto Arief Ciptakan Serbuk Organik Pembersih Laut

Mayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Genjot Produksi Beras, Jokowi Minta Petani Mulai Tanam Padi Bulan ini
Genjot Produksi Beras, Jokowi Minta Petani Mulai Tanam Padi Bulan ini

Indonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.

Baca Selengkapnya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya

Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.

Baca Selengkapnya
Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen

Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.

Baca Selengkapnya