Menhub harap bangkai KM Sinar Bangun segera diangkat
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun dapat diangkat secepatnya.
Dengan begitu, sambung Budi, semua spekulasi terkait peristiwa tenggelamnya kapal yang mengangkut ratusan penumpang itu dapat terkuak.
"Jadi mendapatkan kapal itu sangat penting selain kita juga melakukan upaya bentuk-bentuk yang semestinya. Dari segi teknis KNKT maka kita dapat menetapkan atau mengevaluasi apa jenis bentuk rancang bangun, kestabilan yang ada pada kapal itu memenuhi syarat atau tidak," kata Menhub Budi, Jakarta, Senin (25/6).
Budi melanjutkan, yang terpenting saat ini adalah menemukan korban yang belum terevakuasi. Sebab, bisa jadi ada jenazah korban yang terdapat di dekat badan kapal.
"Yang lain adalah jika kapal itu bisa diangkat satu memang kita bisa menemukan jenazah itu," imbuh Budi.
Budi menuturkan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI, Polri dan Basarnas untuk mendalami segala dugaan tenggelamnya kapal itu. Dari situ, Kementerian Perhubungan akan melakukan evaluasi agar peristiwa tersebut tidak terulang.
"Kejadian ini dijadikan momentum oleh karenanya kita melakukan berkaitan dgn peraturan yang ada dan menjalankan semua aturan itu akan menjadi baik," Budi menegaskan.
Seperti diketahui, posisi bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) sore, akhirnya diketahui. Kapal itu berada pada kedalaman 450 meter.
"Sekitar pukul 11.12 WIB tim survei Basarnas dan Mahakarya Geo Survey - IAITB (Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung) yang dipimpin langsung Kepala Basarnas serta disaksikan Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun, kata Arie Prasetyo, Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Minggu (24/6).
Bangkai kapal didapati tenggelam pada kedalaman 450 meter. Dengan koordinat 2 deg 47 3.835 N 98 deg 46 10.767 E.
Selanjutnya, kata Arie, temuan itu diserahkan tim survei kepada pihak berwenang untuk mengambil langkah strategis berikutnya.
"Mengingat kondisi kedalaman mencapai 450 meter, tim survei mengusulkan untuk memobilisasi ROV ECA H1000 semi work class untuk membantu proses pengangkatan kapal yang diperkirakan banyak korban masih terperangkap di dalam badan kapal," imbuh Arie.
Reporter: Moch HarunsyahSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca Selengkapnya