Mengenal Tari Bedhaya Anglir Mendhung, Tarian Sakral saat Pengukuhan Mangkunegara X
Merdeka.com - Pura Mangkunegaran tengah bersiap untuk kegiatan akbar, yakni Jumenengan Dalem (upacara naik tahta) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Sabtu 12 Maret mendatang. Sebuah tari sakral pun disiapkan.
Tari Bedhaya Anglir Mendhung, sebuah tarian yang mengisahkan tentang pertempuran Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said saat melawan penjajah Belanda pada tahun 1752 di Ponorogo. Sejumlah penari pun mulai berlatih di Pendopo Pura Mangkunegaran.
Wedono Satriyo Pura Mangkunegaran, Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Lilik Priarso Tirtodiningrat mengatakan, Tari Bedhaya Anglir Mendhung, hanya dimainkan pada saat upacara peringatan kenaikan tahta atau Tingalalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara.
"Kita sudah melakukan persiapan-persiapan untuk Jumenengan Dalem Mangkunegara X. Salah satunya yang merupakan acara inti adalah sajian Tari Bedhaya Anglir Mendhung," ujar Lilik, Rabu (2/3).
Dilakukan 7 Penari
Menurut Lilik, ada 7 penari yang akan mengikuti latihan. Persiapan untuk sajian khusus tersebut, dikatakannya harus dilakukan jauh hari sebelum acara. Demikian juga persiapan untuk prosesi jumenengan lainnya, tidak bisa dilakukan secara mendadak.
“Untuk Tari Bedhaya Anglir Mendhung itu nanti durasinya sekitar 50 menit,“ katanya.
“Persiapannya sudah kita lakukan sejak lama, setelah 100 hari meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX sudah dimulai,” terangnya.
Menurut Lilik, para penari maupun abdi dalem lainnya tidak memikirkan kapan Jumenengan akan dilakukan. Demikian pikasiapa yang akan jumeneng.
“Sebagai abdi dalem, mereka ini harus mempersiapkan diri. Karena pasti akan ada penerus,” tandasnya.
Persiapan Sudah Matang
Lilik mengaku saat ini para abdi dalem dan perangkat lainnya sudah siap untuk prosesi adat jumenengan. Pihaknya juga sudah meminta izin kepada permaisuri atau Gusti Putri Mangkunegara IX.
"Kami sudah minta palilah dari Gusti Putri untuk diperbolehkan persiapan jumenengan buat siapa pun. Itu kan tugas kami sebagai abdi dalem," terangnya.
Selain Tari Bedhaya Anglir Mendhung, para abdi dalem juga mempersiapkan tata cara pengukuhan.
"Nanti akan ada gladi bersih dan gladi kotor," imbuh dia.
Lilik menambahkan, jumenengan nanti, panitia akan mengundang Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Solo serta tokoh-tokoh di sekitar Solo. Kemudian 3 kerajaan penerus dinasti Mataram Islam. Yakni Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Pura Pakualaman.
“Pengukuhan nanti digelar di Pendapa Pura Mangkunegaran. Kita akan mengundang sekitar 300 tamu sesuai aturan protokol kesehatan. Harapannya putra putri KGPAA IX yang lain hadir, kita sudah siapkan posisi tempatnya," pungkas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedatangan Ganjar disambut antusias warga setempat.
Baca SelengkapnyaPada zaman kolonial Pulau Pandan sempat digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Belanda.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaBerikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaMirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca Selengkapnya