Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok pengolahan limbah tahu Biolita Desa Kalisari

Menengok pengolahan limbah tahu Biolita Desa Kalisari Menengok pengolahan limbah tahu Biolita Desa Kalisari. ©2015 Merdeka.com/Chandra

Merdeka.com - Mendengar nama Desa Kalisari di Kecamatan Cilongok, semua orang akan mengidentikkannya dengan desa perajin tahu terbesar yang ada di Banyumas, Jawa Tengah. Industri kecil yang mampu menyerap pekerja dari wilayah desa setempat ini, dikenal sejak kali pertama muncul di tahun 1967-an.

Kepala Dusun I Desa Kalisari, Suwanto (47) menceritakan, keberadaan industri rumahan perajin tahu mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan. Selain dikenal di pasaran, industri tahu ini mampu menopang kehidupan keluarga yang ada di Desa Kalisari.

"Tetapi ketika tahun 2007, saat mencapai produksi puncak muncul persoalan yang membuat sekeliling desa menjadi tidak nyaman. Persoalannya adalah limbah yang dihasilkan dari industri tahu tersebut," ucapnya.

Limbah yang menyebabkan persoalan lingkungan dan kesehatan masyarakat ini, pun juga mengganggu beberapa desa tetangga yang kerap mengeluhkan keberadaan industri tahu di wilayahnya. Mulai dari polusi udara, air hingga kebersihan lingkungan menjadi persoalan yang dihadapi desanya.

"Komplain limbah tahu datang dari desa tetangga, seperti Desa Ciroyom, Karanglo, Cikembulan. Bahkan warga di Desa Pancurendang hingga wilayah Kecamatan Ajibarang saat itu mengeluhkan limbah cair yang menyebabkan warga mereka tidak bisa memanfaatkan aliran sungai karena alirannya tercemar juga," ujarnya.

Tak hanya itu, polusi udara juga sempat dipersoalkan warga setempat kala itu. Ia mengemukakan, penguapan hasil olahan tahu juga menyebabkan tingginya kadar keasaman udara di wilayah tersebut. Termasuk persoalan kesehatan, banyak warga mengalami kudisan lantaran kerap mencuci tangan dan kaki di saluran air yang ternyata merupakan tempat aliran limbah.

"Sementara itu, tanaman padi yang ditanam di tanah bengkok desa juga pada tahun 2009 sempat mengalami puso (gagal panen) karena adanya limbah tahu . Karena dalam unsur tanahnya terdapat endapan asam yang membuat kadar keasaman tanahnya cukup tinggi," jelasnya.

Kondisi tersebut membuat warga berharap banyak adanya perubahan signifikan yang bisa menjaga kelangsungan produksi tahu rumahan dan sekaligus dampak lingkungan akibat limbahnya bisa berkurang. "Persoalan ini, kemudian diteliti oleh mahasiswa Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman) yang saat itu sedang praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa kami," ucapnya.

Hasil penelitiannya kemudian diurai dan diidentifikasi. Setelah itu, jelasnya, seorang akademisi dari Unsoed kemudian mengajukan kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengolah limbah tahu. "Saat itu, Bu Rifda mengajukan kerja sama dengan BPPT untuk menanggulangi masalah limbah tahu," ujarnya.

Limbah Padat

Program KKN di Kalisari dimulai sejak 2008, diawali dengan program pemanfaatan limbah padat tahu menjadi berbagai olahan pangan kaya manfaat. Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed, Prof Rifdha Naulin mengemukakan kali pertama pemanfaatan limbah tahu yang dimanfaatkan adalah limbah tahu padat. Saat itu, ujar Suwanto, banyak limbah tahu padat yang dibuang atau dijual.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri
Survei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri

Lebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya
Menimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?
Menimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?

Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang

Baca Selengkapnya
Mahasiswa IPB Hilang saat Penelitian, Tim Pencari Sisir Titik Terluar Pulau Sempu
Mahasiswa IPB Hilang saat Penelitian, Tim Pencari Sisir Titik Terluar Pulau Sempu

Tim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.

Baca Selengkapnya
Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.

Baca Selengkapnya