Menengok pengolahan limbah tahu Biolita Desa Kalisari
Merdeka.com - Mendengar nama Desa Kalisari di Kecamatan Cilongok, semua orang akan mengidentikkannya dengan desa perajin tahu terbesar yang ada di Banyumas, Jawa Tengah. Industri kecil yang mampu menyerap pekerja dari wilayah desa setempat ini, dikenal sejak kali pertama muncul di tahun 1967-an.
Kepala Dusun I Desa Kalisari, Suwanto (47) menceritakan, keberadaan industri rumahan perajin tahu mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan. Selain dikenal di pasaran, industri tahu ini mampu menopang kehidupan keluarga yang ada di Desa Kalisari.
"Tetapi ketika tahun 2007, saat mencapai produksi puncak muncul persoalan yang membuat sekeliling desa menjadi tidak nyaman. Persoalannya adalah limbah yang dihasilkan dari industri tahu tersebut," ucapnya.
Limbah yang menyebabkan persoalan lingkungan dan kesehatan masyarakat ini, pun juga mengganggu beberapa desa tetangga yang kerap mengeluhkan keberadaan industri tahu di wilayahnya. Mulai dari polusi udara, air hingga kebersihan lingkungan menjadi persoalan yang dihadapi desanya.
"Komplain limbah tahu datang dari desa tetangga, seperti Desa Ciroyom, Karanglo, Cikembulan. Bahkan warga di Desa Pancurendang hingga wilayah Kecamatan Ajibarang saat itu mengeluhkan limbah cair yang menyebabkan warga mereka tidak bisa memanfaatkan aliran sungai karena alirannya tercemar juga," ujarnya.
Tak hanya itu, polusi udara juga sempat dipersoalkan warga setempat kala itu. Ia mengemukakan, penguapan hasil olahan tahu juga menyebabkan tingginya kadar keasaman udara di wilayah tersebut. Termasuk persoalan kesehatan, banyak warga mengalami kudisan lantaran kerap mencuci tangan dan kaki di saluran air yang ternyata merupakan tempat aliran limbah.
"Sementara itu, tanaman padi yang ditanam di tanah bengkok desa juga pada tahun 2009 sempat mengalami puso (gagal panen) karena adanya limbah tahu . Karena dalam unsur tanahnya terdapat endapan asam yang membuat kadar keasaman tanahnya cukup tinggi," jelasnya.
Kondisi tersebut membuat warga berharap banyak adanya perubahan signifikan yang bisa menjaga kelangsungan produksi tahu rumahan dan sekaligus dampak lingkungan akibat limbahnya bisa berkurang. "Persoalan ini, kemudian diteliti oleh mahasiswa Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman) yang saat itu sedang praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa kami," ucapnya.
Hasil penelitiannya kemudian diurai dan diidentifikasi. Setelah itu, jelasnya, seorang akademisi dari Unsoed kemudian mengajukan kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengolah limbah tahu. "Saat itu, Bu Rifda mengajukan kerja sama dengan BPPT untuk menanggulangi masalah limbah tahu," ujarnya.
Limbah Padat
Program KKN di Kalisari dimulai sejak 2008, diawali dengan program pemanfaatan limbah padat tahu menjadi berbagai olahan pangan kaya manfaat. Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed, Prof Rifdha Naulin mengemukakan kali pertama pemanfaatan limbah tahu yang dimanfaatkan adalah limbah tahu padat. Saat itu, ujar Suwanto, banyak limbah tahu padat yang dibuang atau dijual.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaLebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaGardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaPembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca SelengkapnyaBayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnya