Menelusuri Toko Kosmetik Imam Masykur, Pemuda Aceh yang Diculik dan Dibunuh Paspampres
Imam adalah sosok yang ramah. Sehari-hari hanya diam di toko dan berdagang.
Imam adalah sosok yang ramah. Sehari-hari hanya diam di toko dan berdagang.
Korban merupakan pemuda rantai yang sehari-hari bekerja menjaga toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Tak ada tanda-tanda yang menunjukkan bangunan tersebut merupakan toko kosmetik.
Situasi di sekitar toko pun masih banyak yang berlalu lalang. Sebab, toko berada di lokasi yang ramai dan jalanan sekitar pun selalu macet.
Di dekatnya, berdiri warung kelontong yang tak sepi pengunjung. Lokasinya persis di sebelah kanan toko Imam bekerja. Tak hanya itu, banyak pemuda-pemuda warga sekitar yang nongkrong dan menjadi tukang parkir di sekitar lokasi.
Setibanya merdeka.com di lokasi, sebanyak enam orang pemuda duduk di toko tersebut, asik bergurau dan merokok. Tak ada garis polisi ataupun hal lain yang menunjukkan pernah adanya peristiwa penculikkan di situ.
merdeka.com
Namun, salah satu dari mereka sempat mengaku mengetahui kronologi peristiwa penculikan ini tetapi tak berani berkomentar lebih jauh.
"Tahunya kronologinya doang. Dibawa pas mau magrib. Kalau dia enggak ngerampok, ngapain dia bawa obatnya, bawa duitnya, kosmetiknya, semua dibawa," ujar yang lain.
Toko ini pun, tambah orang ketiga, akhirnya ditutup dan digembok oleh sang bos dari paspampres itu.
"Bosnya. Ada bosnya," kata dia.
Tak lama, orang pertama kembali menyeletuk dan menegaskan bahwa Imam dirampok oleh Paspamres. Sayangnya, setelah itu orang kedua melarang dia berkomentar lebih lanjut.
"Emang dirampok sih. Dia jualan obat soalnya," kata orang pertama.
"Ssst! Sotoy (sok tahu) lu. Kosmetik. Jangan ngasal," timpal orang kedua.
"Lu tadi ngomong," jawab orang pertama lagi.
Lebih lanjut, mereka menyebut bahwa Imam adalah sosok yang ramah. Sehari-hari hanya diam di toko dan berdagang.
"Baik. Orang (kelahiran) 98 dia. Pake headset mulu dia kalau di sini mah," katanya.
Kemudian, penjual nasi uduk seberang toko pun mengungkapkan hal yang sama.
"Dia orangnya ramah, baik, yang setahu kita ya. Biasa-biasa saja sih dia jualan," kata ibu penjual nasi uduk.
Terkait obat-obatan yang dijual Imam, sang ibu mengaku tak mengetahui hal itu.
"Dari kejadian masih ditutup. Sampai sekarang belum dibuka. Ada tisu, kecantikan lah. Ada semir rambut, sabun, gitu-gitu," ujarnya.
Kala itu, Imam berkunjung ke rumah Jaya untuk meminta izin berdagang kosmetik. Pertemuan tersebut pun menjadi pertemuan pertama dan terakhir mereka.
kata Jaya kepada merdeka.com.
Jaya menambahkan, Imam merupakan pindahan dari Cireundeu. Di sana, Imam juga berdagang kosmetik.
"Katanya sih dia dari Cireundeu kalau enggak salah dah. Tapi Cireundeu sebelah mana, saya enggak tahu," ujar Jaya.
Ia pun menilai Imam sebagi orang yang sopan dan tak berperilaku aneh-aneh di lingkungan. "Orangnya baik. Biasa saja sebenarnya. Enggak beringas, enggak apa, sopan lah. Enggak ada (laporan apapun)," kata Jaya.
Kemudian, Jaya mengaku pernah mendapatkan aduan dari warga bahwa Imam menjual obat-obatan ilegal. Namun, dia tak ingin menghakimi karena tak ada bukti pasti dari aduan itu.
"Apa benar apa enggak saya kurang tahu itu. Ya obat-obatan. Yang saya bingung, obat apa. Itu cuman selentingan. Enggak ada bukti," ujar Jaya.
Terkait kejadian ini, Jaya mengaku kaget. Sebab, peristiwa penculikkan ini terjadi pada 12 Agustus tetapi baru menjadi perbincangan akhir-akhir ini.
"Ditangkapnya kan tanggal 12. Tanggal 12 sampai sini kan dua mingguan. Kaget karena karena viralnya sekarang," ucap Jaya.
"(Dari tanggal 12 pun) enggak ada satu pun (keluarga), nggak ada yang nanya (tentang Imam). Keluarga dia yang datang ke sini nggak ada, baik temannya maupun keluarganya, nggak nanya," sambungnya.
Saat ini pun ia heran tak ada garis polisi di sekitar toko kosmetik Imam. "Saya pikir juga gini, itu sudah ada di tangan polisi karena penangkapan. Yang kasih tahu (ke saya) belum tahu persis penculikan atau penangkapan. Kalau polisi yang tangkap kan dia koordiansi dulu sama RT, ini nggak ada sama sekali," katanya.
Penganiayaan berujung kematian yang melibatkan tiga prajurit TNI terjadi di Tangerang Selatan belum lama ini.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaSederet artis ini punya bisnis skincare hingga kosmetik, bisa jadi pilihan agar tampil percaya diri saat Lebaran.
Baca SelengkapnyaPotret kegiatan Kapolres perempuan di hari libur akhir pekan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya