Merdeka.com - Srimahwiyah (42), warga Gang Sepakat, Jalan Binjai, Desa Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah selamat dari terkaman buaya. Dia mampu meloloskan diri meskipun sempat ditarik hewan buas itu hingga ke dalam sungai.
"Saya sempat tiga kali dibawa tenggelam. Saat muncul ke permukaan saya berteriak. Saya bersyukur bisa selamat," kata Srimahwiyah di Sampit, Selasa (24/5).
Perempuan yang akrab disapa Sri menceritakan, peristiwa itu terjadi Senin (23/5) sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu dia sedang mengambil air wudu di sungai untuk salat subuh.
Sri sempat melihat benda mengambang tidak jauh dari tempatnya berwudu. Dia tidak menyadari bahwa benda yang dikiranya batang pohon yang mengambang itu ternyata seekor buaya.
Tanpa diduga, buaya menerkam kaki kiri Sri. Satwa ganas itu langsung menariknya ke dalam sungai. Dia merasa sedikitnya tiga kali buaya yang panjangnya diperkirakan sekitar tiga meter itu menariknya ke dalam sungai.
Saat dia berteriak, beberapa warga datang ke lokasi namun tidak bisa berbuat banyak karena tubuhnya dibawa ke dalam sungai.
Tapi Sri tidak menyerah. Dia terus berusaha berontak sehingga akhirnya berhasil membuat buaya melepaskan gigitannya.
Advertisement
Sri langsung ditolong warga dan dilarikan ke puskesmas setempat. Dia kemudian dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan intensif pada luka di kaki kiri akibat gigitan buaya tersebut.
"Ini kaki saya masih sakit. Mudah-mudahan tidak ada masalah. Mudah-mudahan segera sembuh," kata Sri seusai menjalani pemeriksaan rontgen di rumah sakit.
Kepala Desa Bagendang Tengah Untung Sukardi ditemui di desanya mengatakan, serangan buaya terhadap manusia merupakan yang pertama kali terjadi di desanya. Kejadian ini kontan membuat warga setempat menjadi takut dan waswas.
"Saat kejadian ada orang disambar buaya, warga tidak kaget. Setelah kejadian itu terjadi di desa kami, kini warga menjadi waswas. Makanya kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan," jelas Untung seperti dilansir Antara.
Dia menjelaskan, Sungai Sampit yang melintasi desa mereka dan bermuara di Sungai Mentaya, memang diketahui terdapat populasi buaya. Warga pernah melihat buaya muncul di perairan seberang permukiman warga, namun tidak mengira buaya akan menyerang manusia.
Pemerintah desa akan memasang rambu imbauan dan sosialisasi untuk mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai. Dia juga berharap instansi terkait melakukan upaya-upaya untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Sebagian masyarakat kami masih sering beraktivitas di sungai setiap harinya, makanya kami tentu khawatir dengan kejadian ini. Kami berharap ada upaya membantu ini," jelas Untung.
Menurutnya, beberapa waktu lalu BKSDA pernah mencoba menangkap buaya di kawasan itu. Untung berharap upaya serupa kembali dilakukan BKSDA sehingga buaya tersebut bisa ditangkap dan direlokasi. [yan]
Baca juga:
Fosil Buaya Zaman Purba yang Hidup 7 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Peru
Ada Buaya, Warga Kupang Diimbau Tak Beraktivitas di Pantai
Buaya Diduga Kelaparan Muncul di Pantai Ketapang Satu Kupang
Cerita Relawan Tiga Hari Menangkap Buaya 2 Meter di Rawa Dekat Permukiman Warga
Warga Satu RT Tangkap Buaya yang Tersesat dan Masuk ke Dalam Rumah
Advertisement
Kemendagri akan Dalami Surat Rekomendasi Wali Kota Serang 'titip' pelajar
Sekitar 34 Detik yang laluMa'ruf Amin Minta MUI Bikin Fatwa Ganja Boleh untuk Medis
Sekitar 7 Menit yang laluKronologi Pembunuhan Wanita dalam Kamar Indekos di Serpong
Sekitar 10 Menit yang laluPolisi soal Kasus Meme Stupa Roy Suryo: Sudah Naik ke Penyidikan
Sekitar 11 Menit yang laluMantan Pengurus Khilafatul Muslimin di Makassar Ikrar Setia ke NKRI
Sekitar 13 Menit yang laluMa'ruf Amin: Nikah Beda Agama Dilarang!
Sekitar 16 Menit yang laluAnies, Ganjar, Erick Thohir hingga Khofifah Masuk Bursa Capres PAN
Sekitar 21 Menit yang laluNoda Darah dan Kondom Bekas Ungkap Kasus Pencabulan Ayah pada Anak di Gianyar
Sekitar 32 Menit yang laluWamenaker Lepas 376 PMI ke Korea Selatan Melalui Skema Employment Permit System
Sekitar 49 Menit yang laluDJ Joice Ditangkap atas Kasus Narkoba, Sejumlah Barang Bukti Disita
Sekitar 58 Menit yang laluTahanan Kasus Pemerkosaan Diduga Dikeroyok hingga Tewas di Dalam Sel
Sekitar 1 Jam yang laluCetak SDM Berkualitas, Kemnaker Lakukan MoU dengan Universitas Terbuka
Sekitar 1 Jam yang laluSederet Dosa Holywings hingga Ditutup Pemprov DKI
Sekitar 1 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 6 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Dicolek dan Jadi Sorotan Pemimpin Dunia saat KTT G7
Sekitar 2 Jam yang laluMomen Akrab Jokowi Dirangkul Joe Biden di KTT G7
Sekitar 6 Jam yang laluKe Luar Negeri, Jokowi Tugaskan Ma'ruf Amin Jadi Plt Presiden
Sekitar 6 Jam yang laluJokowi & PM Inggris Boris Johnson Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang EBT dan Pangan
Sekitar 7 Jam yang laluAlasan Pemerintah Tak Batasi Aktivitas Masyarakat Meski Covid-19 Naik Lagi
Sekitar 4 Jam yang laluMoeldoko: Pandemi Belum Berakhir, Ojo Kesusu Lepas Masker
Sekitar 5 Jam yang laluKasus Covid-19 Naik Lagi, Pakistan Kembali Wajibkan Masker Saat Penerbangan Domestik
Sekitar 6 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluPoin-Poin Krusial yang Disuarakan Jokowi kepada Pemimpin Negara dalam KTT G7
Sekitar 2 Jam yang laluSerangan Rudal Hantam Mal di Ukraina, 16 Orang Tewas
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami