Mendikbud: Aksi Jhoni Gala bentuk patriotisme zaman now
Merdeka.com - Aksi Heroik Yohanes Ande Kala, pelajar SMPN 1 Silawan Motoaain, Belu, NTT menuai pujian dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.
Joni Gala, sapaan Yohanes Ande Kala, pun diundang oleh Kemendikbud, Senin 920/8).
Pada kesempatan itu, Muhadjir mengapresiasi tindakan nekat Joni Gala.Menurutnya, itu bentuk dari patriot zaman now.
"Saya sangat mengapresiasi tindakan nekat Johny. Nekat dalam arti yang positif. Secara simbolik itu kan bentuk patriotisme zaman now," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, secara simbolik yang dilakukan persis dengan peristiwa 10 November 10 November 1945. Peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Surabaya) pada tanggal 10 November 1945. Peristiwa ini dikenal dengan Insiden Hotel Yamato.
"Maknanya hampir sama. Ketika ada bendera merah, putih, biru. Kemudian pemuda itu mensobek Birunya. Jadi dikibarkan Merah Putihnya. Mirip itu dengan seting peristiwa yang berbeda," ungkap dia.
"Kalau dulu dalam upaya merebut kemerdekaan, dan mempertahankan Merah Putih. Kalau ini mengibarkan kembali Merah Putih menjadi bendera lambang negara yang besar," dia menambahkan.
Joni Gala menjadi buah bibir di media sosial berkat aksi panjat tiang benderapada saat upacara kemerdekaan HUT RI ke-73 tahun 2018 di Pantai Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Ia memanjat tiang unthk memperbaiki pengait tali agar Sang Saka Merah Putih bisa berkibar. Kini, Joni Gala mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak atas aksi heroiknya tersebut. Ia mendapatkan berbagai hadiah. Mulai dari sepatu, seragam, laptop hingga beasiswa.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca SelengkapnyaTerbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya
Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaMengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
Tokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaKisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit
Ia tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaTujuh Negara dengan Pesta Kembang Api Paling Meriah di Malam Tahun Baru, Ada Indonesia?
Kembang api dianggap sebagai simbol harapan menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.
Baca SelengkapnyaJika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca Selengkapnya