Mendagri: Revolusi mental harus jadi gerakan sosial masyarakat Indonesia
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menghadiri dan menyampaikan pesan dari makna revolusi mental yang setiap tahunnya diselenggarakan, pada tahun ini dilaksanakan Kegiatan Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Bersatu Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Tahun 2018 Di Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (27/10).
Tjahjo pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa revolusi mental bukanlah berorientasi pada proyek atau sekadar instruksi pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan sosial masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Ia menuturkan berbagai hal perbaikan yang menjadi bagian output dari setiap program revolusi mental, khususnya perilaku para aparatur pemerintahan dan masyarakat pada umumnya.
"Menginjak 4 (empat) tahun pelaksanaan Revolusi Mental telah banyak perubahan terjadi antara lain semakin baiknya pelayanan publik, tingkat disiplin ASN dan masyarakat, kemandirian bangsa, kebersihan lingkungan, serta semakin kokohnya NKRI di tengah terpaan berbagai ideologi dunia," tuturnya.
Menteri Tjahjo menaruh harapan besar dari setiap gerakan revolusi mental untuk dapat melembaga, bukan hanya bersifat seremonial. Makna dari revolusi mental harus mencerminkan mental bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
"Inti dalam perubahan pola pikir, pola sikap dan pola perilaku yang dimaksudkan dalam revolusi mental," Tegasnya.
Tjahjo memaparkan kondisi faktual bangsa Indonesia yang multikultur sebagai modal dasar pembangunan, bukan sebagai potensi ancaman disintegrasi bangsa.
"Sebagai bangsa besar dan majemuk kita mempunyai kurang lebih 714 suku bandingkan dengan Afganistan yang hanya mempunyai 7 suku tapi mengalami konflik suku lebih dari 40 tahun ini tentunya menjadi tantangan kita ke depan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," paparnya.
"Untuk menangkal dan mengatasi berbagai persoalan yang dapat memecah belah bangsa diperlukan sebuah upaya penanaman nilai-nilai kebangsaan yang merupakan jati diri bangsa bersumber dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," Tegasnya.
Tidak bosan – bosannya, Tjahjo mengingatkan perlu adanya gerakan bersama dengan kesadaran yang sama menuju Indonesia yang bersatu dengan cara hindari ujaran kebencian, penyebaran berita bohong, dan isu SARA karena hal tersebut dapat memecah bangsa.
Khusus untuk para Aparatur Sipil Negara dalam menghadapi tahun politik Pemilu serentak tahun 2019. "Jaga netralitas ASN, tingkatkan profesionalisme, jadilah agen perubahan serta penerang Revolusi Mental di masyarakat," tukasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaGanjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca Selengkapnya