Menaker Ida Ajak Investor Amerika Kembangkan SDM Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia mengajak para investor dan perusahaan- perusahaan asal Amerika untuk membantu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui investasi.
“Saya berharap dukungan kepada US-ASEAN Council untuk memberikan bantuan capacity building dan scholarship bagi Tenaga Kerja Indonesia agar mampu bersaing memasuki pasar global,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, usai menerima kunjungan delegasi US-ASEAN Business Council di Jakarta, Kamis (6/12) malam.
Menaker Ida menjelaskan, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko WIdodo tengah fokus pada pengembangan SDM. Untuk itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan Amerika, sangat diperlukan.
"Penting juga untuk perusahaan Amerika meningkatkan investasi training center di Indonesia dalam membantu Pemerintah Indonesia meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dan investasi pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai wilayah di Indonesia," kata Menaker Ida.
©2019 Merdeka.comBerdasarkan data Kemnaker, saat ini terdapat 305 BLK di seluruh Indonesia yang terdiri dari 23 BLK UPTP Kemnaker dan sisanya merupakan UPTD milik pemerintah daerah (pemda) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Selama ini, kata Menaker Ida, Indonesia memiliki pengalaman menyelenggarakan pemagangan ke Jepang dengan prosedur yang ketat dan kredibel. Untuk itu, diharapkan kepedulian perusahaan-perusahaan Amerika untuk memberikan dukungan capacity building and scholarship bagi tenaga kerja Indonesia.
Tidak lupa, Menaker Ida mengingatkan kepada perusahaan Amerika yang berinvestasi di Indonesia untuk melaporkan kondisi ketenagakerjaannya. Kemnaker menyediakan layanan Wajib Lapor Ketenagakerjaan secara online melalui Sisnaker.
"Kami harapkan, perusahaan-perusahaan Amerika juga meningkatkan kepedulian bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan Amerika di Indonesia, melalui pemberian bantuan peningkatan kapasitas agar mereka dapat diterima bekerja di Perusahaan Amerika atau dilatih supaya dapat menjadi wira usaha baru," ujarnya.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ida Fauziyah Kunjungi Thailand untuk Jajaki Kerja Sama di Bidang Ketenagakerjaan
Menaker Ida mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman.
Baca SelengkapnyaMenaker: Hubungan Bilateral Indonesia-Kuwait jadi Momentum Penting dalam Menghadapi Isu Global
Ida Fauziyah, mewakili Pemerintah Indonesia menghadiri Hari Nasional ke-63 dan Hari Pembebasan Negara Kuwait ke-33.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker Bertemu Direktur ILO, Minta Segera Realisasikan Program Pekerjaan Layak bagi Indonesia
Menaker Ida meminta ILO untuk melanjutkan pencapaian kerja layak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi
“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenaker Beri Semangat Peserta Pemagangan di Thailand untuk Tingkatkan Kompetensi
Menaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya