Menag Sebut Perubahan Libur Nasional dan Cuti Bersama untuk Lindungi dari Covid
Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan bahwa perubahan libur nasional dan cuti bersama Natal 2021 untuk melindungi masyarakat dari Covid-19. Perubahan itu antara lain, pergeseran libur nasional Tahun Baru Islam 1443 Hijriah, Maulid Nabi, dan cuti bersama Natal 2021.
"Saya kira ini sejalan dengan keinginan kita semua untuk menjaga seluruh masyarakat Indonesia dari Covid-19," kata Yaqut dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/6).
Adapun pemerintah menghapus cuti bersama Natal 2021 yang jatuh pada 24 Desember. Kemudian, pemerintah menggeser dua hari libur nasional keagamaan 2021.
Pertama, libur tahun baru Islam 1143 Hijrih pada Selasa, 10 Agustus 2021 digeser menjadi Rabu, 11 Agustus 2021. Kedua, libur Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 19 Oktober 2021 diubah menjadi Rabu, 20 Oktober 2021.
Yaqut mengatakan bahwa pemerintah memahami psikologi atau kejiwaan umat beragama di Indonesia, terutama umat Islam. Oleh sebab itu, libur nasional tidak dihapus melainkan hanya digeser ke hari berikutnya.
"Pandemi Covid masih ada di mana-mana belum hilang secara seluruhnya. Tetapi hari libur tetap diberikan sebagai bentuk penghargaan pemerintah terhadap umat beragama," jelasnya.
Begitu pula dengan dihapusnya cuti bersama Natal 2021 di 24 Desember yakni, untuk mencegah penularan Covid-19. Terlebih, libur panjang kerap berdampak pada kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Ikhtiar ini sejalan dengan vaksinasi dan mengampanyekan protokol kesehatan," ucap Yaqut.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan perubahan libur nasional dan penghapusan cuti bersama Natal 2021 merupakan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini sebagai upaya antisipasi karena penyebaran Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
"Sesuai arahan bapak presiden untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait masalah merebaknya penularan dan penyebaran wabah Covid-19 yang sampai sekarang masih belum bisa dituntaskan secara baik," tutur Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6/2021).
"Maka Bapak Presiden memberikan arahan agar ada peninjauan ulang terhadap masalah libur (nasional) dan cuti bersama," sambung dia.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaHarapan dan doa bagi kesehatan Presiden pun diucapkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya"Ini sebagai wujud tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia," ujar Yaqut.
Baca Selengkapnya