Melintas di Bawah Baliho, Kepala Bocah SD di Lahat Tertancap Tang
Merdeka.com - Nasib malang dialami bocah kelas satu SD di Lahat, Sumatera Selatan, Raka Dwi Saputra (6) setelah kepalanya tertancap tang. Kondisinya mengalami pendarahan sehingga dirujuk ke RS AK Gani Palembang.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama tukang ojek menuju tempat les melintas di Jalan Mayor Ruslan II, Kelurahan Pasar Baru, Lahat, Kamis (24/1). Kebetulan di atasnya ada proyek pemasangan reklame.
Tiba-tiba, tang pemotong milik pekerja terjatuh dan menimpa tepat di kepala korban yang tidak memasang helm lalu tertancap hingga tembus tempurung. Ketika itu, korban tak merasakan apapun. Namun, pengendara sekitar yang mengetahuinya sehingga melarikan bocah itu ke rumah sakit setempat. Warga histeris melihat kejadian itu.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Sanderson Syafei membenarkan kejadian itu. "Benar, kejadiannya kemarin Rabu (23/1), kepala korban tertancap yang pemotong milik pekerja yang memasang baliho di papan reklame," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/1).
Dia mengungkapkan, kondisi korban sempat stabil. Namun, kesehatan menurun setelah mengalami pendarahan sehingga harus dirujuk ke RS AK Gani Palembang untuk tindakan lebih lanjut.
"Anak itu sudah dibawa ke Palembang, ada pendarahan di kepalanya. Cukup dalam tang itu masuk ke kepalanya," jelasnya.
Menurut Lahat, peristiwa itu sebenarnya tak perlu terjadi jika pemasangan baliho di tempat publik mengedepankan keselamatan dan keamanan, apalagi lokasinya berada di jalan raya.
"Kami sesalkan kejadian ini. Kami akan kawal kasus ini hingga pihak-pihak tertentu harus bertanggung jawab. Mestinya sebelum melakukan pelepasan maupun pemasangan baliho dilakukan pengecekan dan faktor lainnya, mengukur kekuatan jaringan yang memungkinkan menahan benda jatuh," ujarnya.
Polisi Saran Segera Lapor
Sementara itu, Kapolres Lahat AKBP Irwansyah mengimbau keluarga segera melapor ke jalur hukum. Mengapa dia, kasus ini merupakan kecelakaannya kerja.
"Sejauh ini belum ada laporan resmi, tapi saya sudah tugaskan bagian reserse untuk mengecek perkembangannya," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepada para pengemudi untuk tetap tertib berlalu lintas selama berkendara
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSimak cara agar tidak kehabisan saldo e-toll dalam perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaRevegetasi lahan pasca-tambang merupakan upaya SIG dalam memulihkan fungsi lahan dan meningkatkan kemanfaatannya secara berkelanjutan.
Baca Selengkapnya