Melawan saat dipalak, siswa SMAN 17 Jakarta malah dibacok di Tebet
Merdeka.com - Seorang pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 yang sedang melintasi Jalan Tebet Dalam 2, Tebet Barat, Jakarta Selatan, Selasa (11/8) siang dibacok oleh kawanan pelajar dari sekolah lain. Penyebabnya karena korban enggan menyerahkan harta benda kepada pelaku yang diduga sebanyak empat orang.
Kasi Humas Polsek Tebet, Aiptu Recky Kansil mengatakan, kejadian itu terjadi ketika korban bernama Alifta (15 tahun) sedang melintas di Kawasan Tebet Dalam 2. Tiba-tiba, korban dicegat oleh empat orang yang menggunakan pakaian seragam sekolah SMA.
"Para pelaku meminta harta benda korban seperti HP dan uang. Namun, korban tidak mau memberikan sehingga korban langsung dibacok," ujar Recky melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (11/8).
Alhasil, kata Recky, Alifta mengalami luka di bagian paha sebelah kiri. Saat ini, lanjut Recky, korban dilarikan ke Rumah Sakit Tebet.
Setelah membacok korban, kawanan pelaku langsung melarikan diri. Jajaran Polsek Tebet sedang mendalami kasus tersebut.
"Saat ini anggota reskrim sedang melakukan penyelidikan atas kasus itu," ujar Recky.
Menurut Recky, pelaku melakukan membacok Alifta menggunakan celurit. Karena korban belum bisa dimintai keterangan, para pelaku belum dapat ditangkap dan masih dalam penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan jajaran Satreskrim kami," ucap Recky.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnya