Media sosial dianggap alat penghancur ideologi Islam di Indonesia
Merdeka.com - Perkembangan teknologi memudahkan siapapun dengan cepat mengakses dan mendapatkan informasi. Jejaring sosial menjadi salah satu media yang kerap digunakan untuk menyalurkan informasi terkini. Di dalamnya termasuk berita-berita negatif yang mencoreng ajaran Islam.
Yayasan Rumah Peneleh yang mengklaim mendedikasikan ide dan upaya perubahan sosial kebudayaan menuding kehadiran media sosial sebagai alat penghancur ideologi Islam di Indonesia.
"Mulai dari ISIS, syiah-sunni dan terorisme, semua beredar di media sosial," kata ketua Yayasan Rumah Peneleh Aji Dedi Mulawarman dalam diskusi bertajuk 'Refleksi Perjalanan Politik Kaum Muslimin di Indonesia' di Jakarta, Sabtu (9/1).
Kecenderungannya, media sosial tidak dijadikan alat menanamkan nilai-nilai agama tapi justru menawarkan kehidupan yang jauh dari nilai ke-Islam-an. Dampaknya terlihat dari sikap anak muda yang akhirnya cenderung gemar berfoya-foya daripada tertarik pemikiran dan politik islam.
Di sisi lain, kurikulum pendidikan tidak memberikan bobot besar untuk menanamkan nilai-nilai islam kepada para siswa.
"Seharusnya kurikulum bisa menanamkan nilai islam kepada anak-anak," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.
Baca SelengkapnyaIslam mengajarkan umatnya untuk mencari kepuasan yang bersumber dari pemenuhan kebutuhan spiritual dan moral.
Baca SelengkapnyaIslamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaIstiqomah dan tawadhu adalah dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan akhlak dan perilaku seorang Muslim.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMedia sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaArtikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.
Baca Selengkapnya