Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masuk Musim Hujan, Warga Bali Diminta Waspadai Ancaman Bencana

Masuk Musim Hujan, Warga Bali Diminta Waspadai Ancaman Bencana Ilustrasi Musim Hujan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana. Rentin menjelaskan, untuk daerah berpotensi longsor yaitu di Kabupaten Karangasem, Bangli, Buleleng, Tabanan dan Jembrana. Sedangkan semua daerah di Bali berpotensi banjir.

"Memasuki masa peralihan atau transisi dari kemarau ke musim hujan sering disebut pancaroba, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya potensi ancaman bencana, yang ditandai dengan ciri-ciri seperti angin kencang, angin puting beliung, perubahan suhu dan cuaca ekstrem," kata Rentin, Minggu (3/11).

"Bahkan potensi hujan es hingga gelombang tinggi di pesisir pantai. Bahkan ancaman bencana hidrometeorologi sangat mungkin terjadi seperti banjir, tanah longsor dan tanah bergerak pada saat musim penghujan," imbuh Rentin.

Ia juga menyampaikan, masyarakat agar tingkatkan kesiapsiagaan, kenali potensi bahaya di lingkungan tempat tinggal, lalu siapkan langkah, upaya dan strategi penyelamatan diri.

"Jika harus keluar rumah karena aktivitas atau hal lainnya, maka lengkapi diri dengan APD (alat pelindung diri) masker, jas hujan dan lain-lainnya," jelasnya.

Rentin juga menjelaskan, jika tiba-tiba cuaca ekstrem misalnya hujan sangat lebat yang biasanya diawali dengan angin kencang, maka pilihan paling bijak adalah berhenti dan menepi sambil berteduh di tempat yang aman.

"Kami mengingatkan saja bahwa beberapa kejadian korban jiwa (misalnya tertimpa pohon tumbang), itu terjadi karena tetap bepergian (naik kendaraan) di saat angin kencang," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Faturahman menyampaikan, bahwa sebagian Pulau Bali sudah memasuki musim hujan.

"Iya Bali itu kan ada 15 zona musim, dan dari 15 musim itu memasuki musim penghujan dan itu beda-beda waktunya. Sesuai perkiraan kan sudah dimulai dari sebagian zona bagian barat dan Bali bagian tengah. Itu di awal November kemudian di zona yang lain itu di Desember," kata Iman.

Iman menjelaskan, pada Sabtu (2/11) kemarin sudah sebagai besar wilayah Bali diguyur hujan terutama Bali bagian barat dan tengah. Maka, tentunya dengan datangnya musim penghujan sudah memasuki musim pancaroba dan pada umumnya akan ada angin kencang.

"Kalau sudah masuk musim pancaroba biasanya angin kencang karena adanya fenomena tekanan rendah, di mana daerah wilayah Bali itu mendapatkan panas yang berlebih dibandingkan lainnya," ujarnya.

"Sehingga yang area mendapatkan panas lebih tinggi itu dia akan menjadikan daerah tekanan rendah sehingga angin masuk dari berbagai arah. Tetapi kalau dari sisi generalnya arah angin masih dari timur tenggara masih sampai saat ini," sambung Iman.

Iman juga mengimbau masyarakat agar waspada karena dengan adanya angin kencang. "Kalau yang sudah rindang (pohon) di potongin.Biasanya rating dan dahan itu bisa patah, bahkan pohon itu bisa roboh," ujarnya.

Kemudian, selain itu juga harus diwaspadai adanya longsor dan banjir karena curah air akan cukup besar turun. Ia juga mengimbau pemerintah setempat mengantisipasi adanya hal itu.

"Kalau di musim pengujan itu banjir longsor kan jumlah air kan cukup besar. Kalau longsor sendiri dia akan ada lapisan tertentu akan mencapai titik jenuh jumlah airnya. Sehingga di lapisan (tanah) akan mengalami longsor dan juga banjir," ujarnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong

Curah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong

BNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Berkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian

Berkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Baca Selengkapnya
Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain

Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain

Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan

Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan

Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.

Baca Selengkapnya
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul

Baca Selengkapnya
Bawaslu Bali Nyatakan Laporan Tim Hukum AMIN Terkait Dugaan Penggelembungan Suara Tak Penuhi Syarat

Bawaslu Bali Nyatakan Laporan Tim Hukum AMIN Terkait Dugaan Penggelembungan Suara Tak Penuhi Syarat

Bawaslu Bali menyatakan laporan Tim Hukum Nasional AMIN tidak memenuhi syarat materiil.

Baca Selengkapnya
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara

8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara

Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya

23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya

Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.

Baca Selengkapnya
Cerita Sukses Desa BRILiaN Banjar Wangi: Gagal Panen Padi, Ganti Tanam Ubi hingga Ekspor ke Luar Negeri

Cerita Sukses Desa BRILiaN Banjar Wangi: Gagal Panen Padi, Ganti Tanam Ubi hingga Ekspor ke Luar Negeri

Kepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.

Baca Selengkapnya