Masih kritis, polisi belum bisa minta keterangan korban bom ikan
Merdeka.com - Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Charliyan menemui dua korban ledakan bom ikan di Rumah Sakit Bhayangkara, Acong, (26 thn) dan Harun, (21 thn), Rabu petang. Kondisi korban ledakan yang terjadi Selasa malam, (17/5) di jl Barawaja 2, Kecamatan Tallo, Makassar ini masih kritis. Kapolda Sulsel yang didampingi Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera itu menemui korban di ruang Intensif Care Unit (ICU).
Irjen Polisi Anton Charliyan kepada wartawan mengatakan, yang didahulukan saat ini adalah kondisi dua korban. Telah diinstruksikan kepada tim dokter untuk bekerja maksimal mengupayakan keselamatan korban.
Adapun kondisi terakhir kedua korban ini masih sama-sama kritis hanya saja jika dibandingkan antara keduanya, Harun yang paling parah. Luka bakarnya mencapai 30 hingga 40 persen. Masing-masing tiga jari yakni jari jempol, telunjuk dan jari tengah di kedua tangannya putus. Kaki kanan patah dan mata agak mengkhawatirkan sehingga perlu dioperasi.
"Adapun kondisi Acong, lebih stabil dari Harun. Dia sudah sadar dan InsyaAllah bisa pulih dan sehat kembali. Tiga jari di tangan kirinya juga putus, bekas pecahan menempel di sekujur tubuhnya tetapi luka bakarnya lebih sedikit dari Harun," tutur Anton, Rabu (18/5).
Meski rata-rata luka di kedua korban ini di bagian tangan, mantan Kadiv Humas Polri ini belum berani juga menyimpulkan jika ledakan terjadi saat kedua korban ini sementara meracik bom ikan. Hanya saja, kata Anton, besar kemungkinan demikian yang terjadi. Mungkin bom berdaya ledak rendah itu meledak di tangannya dan jatuh di kaki.
Ditanya latar belakang profesi kedua korban ini, kata Anton, belum diketahui karena di kartu identitasnya yang ditemukan, kolom pekerjaan kosong. Selain itu, hingga hari ini belum satu pun anggota keluarga atau kerabat korban yang mengunjuginya.
"Seandainya ada keluarga atau kerabat yang mengunjungi korban, mungkin kita bisa dapat keterangan sedikit korban ini dan pengembangan kasus bisa segera temukan titik terang," pungkas Irjen Polisi Anton Charliyan.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban
Baca SelengkapnyaDavid menjelaskan untuk dua kasus yang menyeret nama Andika statusnya masih saksi terlapor.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca Selengkapnya