Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mary Jane dibela, WNI terpidana mati Zainal Abidin malah diabaikan

Mary Jane dibela, WNI terpidana mati Zainal Abidin malah diabaikan

Merdeka.com - Penolakan hukuman mati sudah dilakukan oleh beberapa organisasi ataupun perkumpulan masyarakat. Namun, sayangnya perhatian terhadap salah satu terpidana hukuman mati asal Indonesia Zainal Abidin tidak sederas Mary Jane.

Koordinator Komisi Orang Hilang dan‎ Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar bingung dengan sikap masyarakat tersebut. Tetapi dia lebih bertanya-tanya mengapa Presiden Joko Widodo menunda eksekusi hukuman mati kepada Mary Jane, terpidana mati asal Filipina.

"Saya juga enggak paham (dengan masyarakat), sama pemerintahan juga. Menolak hukum Mary Jane itu karena banyak desakan publik atau karena menemukan faktor-faktor dalam proses hukum si Mary Jane," katanya usai mengunjungi Rumah Duka Saint Carolus, Jakarta Pusat, Rabu (29/4).

Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih perhatian kepada salah satu warga negaranya yang juga terancam hukuman mati, Zainal. Karena dari semua terpidana mati nasib Zainal paling menyedihkan.

"Kasihan Zainal Abidin, ternyata dia satu-satunya orang Indonesia tapi malah dia enggak jelas proses hukumnya. Enggak jelas siapa lawyer-nya. Dan keluarganya malah tidak ada yang muncul. Terakhir-terakhir dia malah ditolak untuk dikubur (di Palembang)," ungkapnya.

Haris meng‎ungkapkan, pelaksanaan hukuman mati yang dilakukan kepada delapan terpidana sebenarnya prematur. Sebab semua tersangka proses hukumnya tengah berjalan dan belum selesai.

Seharusnya pemerintah tidak terburu-buru untuk memutuskan hukuman mati tersebut. Karena kasus serupa juga dialami oleh warga negara Indonesia ‎yang bekerja di luar negeri. Proses hukum belum jelas, namun eksekusi sudah dilakukan.

"Kami mendapati semua yang divonis hukuman mati banyak proses hukumnya yang ngawur. Dan Jaksa Agung dan Mahkamah Agung tidak ada yang mengoreksi. Karena kondisi inilah yang dialami warga Indonesia yang ada di luar negeri yang terancam hukuman mati," tutupnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral
Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral

Menurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.

Baca Selengkapnya
Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad

Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji
Kejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji

Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Ingin Kentungan Dipasang di Istana dan MK: Pengingat Demokrasi Sedang Ada Masalah
Timnas AMIN Ingin Kentungan Dipasang di Istana dan MK: Pengingat Demokrasi Sedang Ada Masalah

"Saya pikir Istana hari ini harus dipasangi kentungan yang agak besar sebagai pengingat karena demokrasi sedang ada masalah," kata Jazilul.

Baca Selengkapnya
Bidik 80 Persen Suara di Jabar, Timnas AMIN Ingatkan Masyarakat Pilih Capres Bawa Perubahan Bukan karena Kasihan
Bidik 80 Persen Suara di Jabar, Timnas AMIN Ingatkan Masyarakat Pilih Capres Bawa Perubahan Bukan karena Kasihan

Partai pengusung dan pendukung Anies dan Muhaimin optimistis akan menang satu putaran.

Baca Selengkapnya
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur

Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.

Baca Selengkapnya
Anies Bubarkan Timnas AMIN: Kita akan Terus Berjuang di Medannya Masing-Masing
Anies Bubarkan Timnas AMIN: Kita akan Terus Berjuang di Medannya Masing-Masing

Cak Imin pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam momen penutupan kinerja Timnas AMIN tersebut.

Baca Selengkapnya
Rajin Perdalam Agama, Pemuda Ganteng ini Langsung Lolos Akpol Cuma Sekali Tes
Rajin Perdalam Agama, Pemuda Ganteng ini Langsung Lolos Akpol Cuma Sekali Tes

Cerita taruna Akademi Kepolisian (Akpol) lolos seleksi di percobaan pertamanya berkat rajin beribadah.

Baca Selengkapnya