Manuver para instruktur terbang TNI AU di udara berujung celaka
Merdeka.com - Dua dari enam pesawat Tim aerobatik Jupiter TNI AU tabrakan dan akhirnya jatuh di Langkawi, Malaysia pada Minggu (15/3) sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Pesawat tersebut jatuh saat melakukan manuver dalam gladi resik Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2015.
Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Insiden pesawat Jupiter TNI AU itu pun langsung meramaikan media sosial.
Melihat ke belakang, nama Jupiter berasal dari sebutan para instruktur penerbang yang mengajar di Lanud Adisutjipto. Pada 5 Oktober 1997, pesawat Jupiter tampil pertama kali pada peringatan HUT TNI dengan menggunakan 4 pesawat MK 53 HS Hawk.
Pada tahun 2002, tim aerobatik Jupiter sempat dihentikan dalam berbagai kegiatan. Pada tahun 2008, TNI AU mulai merintis kembali team aerobaticnya dengan menggunakan pesawat KT 1 Woongbee buatan korea yang memperkuat Skadik 102.
Pada tahun yang sama, tim tampil pertama kali dengan 4 pesawat pada upacara wingday Sekolah Penerbang TNI AU.
Tampilan baru yang lebih menawan diawali pada awal 2011 dengan menggunakan 6 pesawat yang telah di cat merah putih dengan manuver yang lebih bervariasi.
Instruktur pertama Tim Jupiter adalah Kolonel Pnb Anang 'Morgan' Nurhadi yang merupakan lulusan Akademi TNI AU angkatan tahun 1987. Mantan komandan Wing Pendidikan Terbang yang pernah menjabat sebagai komandan Lanud Banjarmasin ini memiliki pengalaman ribuan jam terbang dan pernah menerbangkan beberapa tipe pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, F-5 Tiger dan F-16.
Instruktur kedua adalah Mayor Pnb James 'Octopus' Singal saat ini menjabat sebagai komandan Skadron Udara 21 yang tidak lama lagi akan menggunakan pesawat Super Tucano buatan Brazil. Octopus, pria kelahiran Airmadidi Sulawesi Utara adalah alumnus AAU 1996 saat ini aktif mengajar formasi aerobatik JAT di tengah kesibukannya sebagai Komandan Skadron Udara 21. beberapa pesawat yang pernah diterbangkannya antara lain : AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan F-5 Tiger.
Instruktur ketiga adalah Mayor Pnb Feri 'Mirage' Yunaldi yang merupakan penerbang asal Pariaman Sumatera Barat, merupakan ex Jupiter 2. Alumnus AAU 1997 dan penggemar masakan pedas ini pernah menerbangkan beberapa jenis pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan Hawk 109/2.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaAparatur Sipil Negara atau biasa disingkat ASN adalah pilar utama dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaSatu unit truk tronton menabrak sepeda motor dan satu rumah di Cianjur. Dua orang meninggal dunia dan tujuh lainnya luka-luka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaAir terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca Selengkapnya