Mantan ibu tiri Vokalis The Rain dibunuh teman kencan gara-gara uang Rp 500 ribu
Merdeka.com - Anggota Reskrim Polresta Pekanbaru membekuk pembunuh Cici Anisa (33), wanita yang ditemukan tewas di Kamar 137 Hotel Parma Paus, Pekanbaru. Jasad Cici Anisa ditemukan tak bernyawa pada 17 September 2017 lalu.
Cici merupakan mantan ibu tiri dari Indra vokalis group band The Rain, sebagaimana yang pernah diutarakannya di media elektronik beberapa waktu lalu.
Pelaku bernama Ahmad Faisal Hanafi alias AFH (20) nekat membunuh korban karena ingin mengambil kembali uang Rp 500 ribu yang sudah diberikannya kepada Cici.
"Saya sakit hati karena dibohongi, awalnya saat chatting dia (korban) bilang cewek baik-baik, tapi pas bertemu pertama kali di hotel itu, dia ngajak tidur dan minta bayar Rp 500 ribu," pengakuan Faisal, saat ditemui wartawan di Mapolresta Pekanbaru, Selasa (10/10/2017).
Setelah memberikan uang Rp 500 ribu, kata Faisal, korban pun tertidur. Kemudian, muncul niat Faisal untuk mengambil kembali uang tersebut.
Faisal membunuh Cici dengan cara memukul kepalanya sebanyak tiga kali menggunakan meja. Lalu, tersangka membekap wajah korban dengan bantal dan selimut hingga meninggal dunia.
"Saya mengambil meja kayu yang ada di dalam kamar. Lalu saya pukul kepalanya 3 kali, dan saya tutup kepalanya pakai bantal," ucap Faisal.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku bekerja sebagai teknisi Air Conditioner (AC) di kantor pemerintah yang sedang dibangun. Mereka berdua berkenalan dari media sosial Beetalk hingga berujung kencan di kamar hotel itu.
"Motif pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban karena diminta bayaran setelah melakukan itu (hubungan badan). Jadi pelaku mengira itu gratis," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto, saat menggelar konferensi pers.
Kepada polisi, Faisal beralasan dia melakukan hubungan badan dengan korban atas dasar suka sama suka. Sehingga, Faisal enggan memberikan uang tarif kepada korban dan terjadi percekcokan antara keduanya.
Alasan tersangka kepada polisi tidak diterima begitu saja, sebab, dia membunuh korban saat sedang tidur. "Tersangka melakukan pembunuhan saat korban sedang tidur," kata Bimo.
Ditambahkan Bimo, Faisal ditangkap setelah polisi mendapatkan salah satu petunjuk dari gelang yang tertinggal di kamar hotel, tempat mayat Cici ditemukan.
"Gelang yang ditemukan di kamar hotel itu ternyata milik pelaku. Itu diketahui dari hasil cek CCTV hotel. Kemudian, petugas mendapatkan ciri-ciri pelaku," jelasnya.Usai melakukan aksinya, Faisal melarikan diri selama beberapa pekan, dan akhirnya ditangkap saat bersembunyi di kampung halamannya Dusun Kangkungan Desa Kemantren, Mojokerto pada Jumat (6/10/2017) malam sekitar pukul 23.00 Wib.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti selembar baju lengan panjang, satu celana panjang warna hitam, satu unit handphone Asus warna hitam dan satu unit handphone Samsung warna hitam.
Polisi juga menyita meja kayu yang digunakan Faisal untuk memukul kepala korban hingga tewas. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 340 juncto 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPelaku membekap mulut dan mencekik leher korban hingga meninggal dunia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyapria asal Tiongkok ini mampu mengontrol air di dalam mulutnya sehingga dapat menyemburkannya selama 6 menit penuh. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnya"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca Selengkapnya