Mandi di Sungai Tamiang, 9 Pelajar SMA terseret arus, 1 tewas
Merdeka.com - Sembilan pelajar di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terseret arus saat mandi di Sungai Tamiang, Kabupaten Agam, Kamis, sekitar 17.00 WIB. Akibat kejadian itu, satu dari sembilan siswa tersebut ditemukan meninggal dunia oleh tim yang berasal dari BPBD, PMI, Babinsa, warga dan lainnya.
"Delapan siswa selamat dan satu meninggal dunia dengan jenis kelamin perempuan atas nama Monalisa (17) siswa SMA 2 Padang Pariaman," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Agam Yunaidi di Lubuk Basung, dilansir dari Antara.
Saat ini korban masih di lokasi menunggu mobil ambulance untuk membawa jasad korban. Sementara delapan siswa lainnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan nama masih didata tim.
Yunaidi menceritakan, korban dan sejumlah teman-temannya dari SMAN 2 Padang Pariaman, pergi bertamasya ke pemandian Tamiang tersebut. Sesampai di lokasi, mereka langsung mandi dalam keadaan hujan melanda daerah itu dan datang air bah sehingga mereka terseret arus.
Tokoh masyarakat Malalak Erdinal mengatakan, selama ini belum pernah kejadian ini terjadi. Namun bisa saja air bah ini terjadi apabila curah hujan sangat tinggi.
"Saya mengimbau masyarakat yang berada di sungai meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas di sungai," kata Erdinal yang juga anggota DPRD Agam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaHP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca Selengkapnya