Mahfud MD: Tantangan kita bukan diserang konseptual Pancasila
Merdeka.com - Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD menyampaikan rasa syukur atas terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) yang menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan tantangan anak muda bangsa ke depan bukan lagi mempertahankan konseptual Pancasila melainkan optimisme merealisasikan nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam setiap lini kehidupan.
"Tantangan kita bukan lagi seperti dulu kita diserang, diserang konseptual final tapi pelaksanaannya. Kalau kita bisa melaksanakannya maka kita bisa mempertahankan negara ini," kata Mahfud dalam Pidato Syukur di Tugu Proklamasi Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/6).
Dalam kesempatan ini, Mahfud bercerita saat dirinya menghadiri undangan sebagai penceramah di Libanon. Mahfud mengaku mendapat pertanyaan terkait kokohnya persaudaraan warga Indonesia di tengah keragaman agama, suku, budaya dan bahasa.
"Saya jawab, kami disatukan oleh Pancasila," ujar Mahfud.
Banyak negara, kata Mahfud terpecah belah lantaran dipicu perbedaan warna kulit. Indonesia dengan keragaman warna kulit tetap berjalan beriringan mempertahankan keutuhan bangsa. Hal ini tidak lepas dari perjuangan Presiden RI pertama, Soekarno.
"Bung Karno bukan menumbuhkan Pancasila tapi menggali Pancasila sehingga kokoh," terangnya.
Selain itu, ideologi Pancasila yang dirintis Bung Karno sudah dikenal tokoh luar negeri. Hal ini bisa diketahui saat dirinya menghadiri acara MK di Maroko beberapa tahun silam. Saat itu, Mahfud menjabat sebagai Ketua MK.
"Ketika saya diperkenalkan Ketua MK Maroko, saya bangga dia (Ketua MK Maroko) mengatakan saya tidak mengenal Mahfud kecuali dari google tapi saya kenal Bung Karno. Dia mengatakan, pada 1956 datang ke Bandung menghadiri Konferensi Asia Afrika, Ketua MK Maroko kagum dengan Pancasila yang dibuat Bung Karno," tandasnya
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaBerikut filofosi dari pakaian yang dikenakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Debat Pilpres ke-IV.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima tokoh Wisanggeni yang diserahkan oleh Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaMahfud membantah pihak-pihak yang masih mendiskreditkan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaKepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya