Mabes Polri dalami pembakaran umbul-umbul merah putih di Ponpes Bogor
Merdeka.com - Mabes Polri menyayangkan adanya pembakaran umbul-umbul merah putih yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud, Bogor, Jawa Barat. Pembakaran itu diduga dilakukan oleh pengurus Ponpes tersebut pada Kamis (17/8).
"Ya di salah satu Pondok Pesantren ya kita menyayangkan ya ada aksi-aksi seperti itu, dan sekarang sedang ditangani oleh Polda Jabar dan Polres Bogor," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/8).
Sampai saat ini, polisi masih mendalami peristiwa pembakaran umbul-umbul merah putih. Apakah peristiwa tersebut adanya unsur indikasi radikalisme dari suatu aliran.
"Ya kita sedang sedang dalami. Apakah ini terkait dengan satu aliran atau gerakan, ya kita sedang dalami," ujarnya.
Dalam peristiwa pembakaran tersebut, polisi sudah memeriksa beberapa orang untuk dimintai keterangan. Dari keterangan tersebut, nantinya polisi baru bisa menentukan adanya penetapan seorang tersangka.
"Kemarin dari minta keterangan beberapa orang beberapa orang ya nanti akan kita tetapkan mungkin satu dua hari ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Setyo berharap tidak ada lagi peristiwa yang serupa seperti di Ponpes Ibnu Mas'ud, terutama kerusuhan pasca adanya peristiwa tersebut. Meskipun sudah ditangani oleh Polda Jabar dan Polres Bogor, Mabes Polri akan mengambil peristiwa tersebut untuk melakukan pendalaman di balik pembakaran umbul-umbul Merah Putih tersebut.
"Semua ditangani oleh aparat yang berwenang, Polri dalam hal ini sudah mengambil alih untuk penanganan pengecekan dan pendalaman lebih lanjut," pungkasnya.
Sebelumnya, Warga Kampung Jami, Desa Sukajaya, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, ramai-ramai mendatangi Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud, Kamis (17/8).
Warga menuntut pertanggungjawaban atas tindakan pembakaran umbul-umbul merah putih yang diduga dilakukan pengurus ponpes tersebut.
Puluhan anggota Kepolisian bersenjata lengkap langsung melakukan penyekatan di depan gerbang ponpes untuk menghalau warga. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, polisi masih berjaga di lokasi kejadian.
Sejumlah orang dari pondok pesantren dilaporkan sudah dibawa untuk dimintai keterangan terkait insiden itu.
Kepala Desa Sukajaya Wahyu mengatakan, sebelumnya, warga dan pengurus Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud sempat terlibat adu mulut pada Rabu (16/8) malam. Hal itu dipicu karena pihak ponpes tidak mau memasang bendera merah putih dan umbul-umbul di sekitar ponpes.
Warga yang bersikukuh, sambung Wahyu, kemudian memasang umbul-umbul di sekitar pesantren. Namun ketika sudah dipasangi, beberapa orang yang diduga berasal dari ponpes membakarnya.
"Dari semalam sudah ramai. Warga protes dengan sikap mereka," ujar Wahyu.
Lanjut Wahyu, aksi protes warga yang tidak terima dengan kejadian itu kemudian berlanjut hari ini. Warga mendatangi ponpes dengan massa yang jauh lebih banyak.
"Ada dua orang yang dibawa polisi. Warga, aparat, dan pihak pesantren sudah mediasi. Keputusannya, untuk sementara pesantren ditutup," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024
Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tegas & Lugas, Jenderal Bintang Tiga Blak-blakan Bicara Netralitas Polri di Pemilu 2024
Fadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnya2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaMiris, Bocah Perempuan di Parung Bogor Disiksa dan Disuruh Ayah Kandung Mengamen
Polisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPenampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca Selengkapnya