Longsor di Tapanuli Selatan, Edy Rahmayadi Minta Bupati Bangun Pos Pantau
Merdeka.com - Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat bencana tanah longsor selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 30 April hingga 13 Mei 2021.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta seluruh pemangku kebijakan di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk mendirikan pos pantau serta memasang rambu di setiap titik yang rawan terjadinya pergerakan tanah atau longsor.
"Dirikan pos pantau agar bila sewaktu waktu akan terjadi longsor dapat dihindari,” ujar Edy dari keterangan tertulisnya, Senin (3/5).
Upaya pencarian dan pertolongan korban serta pembersihan jalan dari material longsoran masih terus dilakukan menggunakan alat berat dan peralatan seadanya.
Saat meninjau langsung lokasi gempabumi, Edy mengingatkan agar dalam pencarian korban, keselamatan para tim gabungan dan masyarakat setempat juga harus menjadi perhatian yang utama. Dia mengatakan, upaya mitigasi, pencegahan serta meningkatkan kesiapsiagaan menjadi hal penting yang harus dilakukan.
"Keselamatan yang utama," pesannya.
Secara terpisah, Kepala Pusdatin Komunikasi Kebencanaan Raditya Jati mengatakan bahwa BPBD Kabupaten Tapsel telah mendirikan posko bersama tim gabungan lainnya di Kecamatan Marancar, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dia mengatakan bahwa pihaknya masih mendapati kendala yang sama seperti hari kemarin misalnya keterbatasan alat, kondisi cuaca yang kurang baik, serta medan yang berat. Diketahui, hingga esok hari, Wilayah Kabupaten Tapsel masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga disertai petir.
"Namun Tim Reaksi Cepat BNPB hadir untuk terus melakukan pendampingan terkait posko tanggap darurat, rapat koordinasi dan evaluasi setiap hari," katanya.
Dia mengaku bahwa pihaknya juga sudah mensosialisasikan terkait imbauan warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Sebelumnya BNPB menyatakan bahwa 14 Kecamatan di Kabupaten Tapsel termasuk dalam kawasan yang memiliki potensi kerawanan tanah longsor, dengan kategori sedang hingga tinggi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca Selengkapnya