Lima Penambang Emas di Yahukimo Papua Tewas Diserang Warga Lokal
Merdeka.com - Sebanyak lima penambang emas di Yahukimo Papua tewas. Mereka menjadi korban pembunuhan dalam insiden penyerangan yang terjadi di lokasi.
"Informasi awal lima orang yang diperkirakan tewas," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/9).
Dedi menyebut, diduga pelaku penyerangan merupakan warga Yahukimo. Mereka menggunakan sejumlah senjata tajam jenis panah, tombak, dan parang.
"Pelaku melarikan diri ke dalam hutan. Jadi diserang sama warga lokal, nyerang gitu aja. Tidak ada konflik sebelumnya," jelas dia.
Pihak kepolisian masih berupaya menjangkau wilayah tersebut untuk mengevakuasi korban. Termasuk juga menyelidiki kasus tersebut.
"Saat ini aparat sedang menuju ke sana, evakuasi jenazah di sana," Dedi menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaHal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca Selengkapnya