Merdeka.com - PPP kubu Djan Faridz melakukan penjagaan kantor DPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Penjagaan dilakukan lantaran adanya isu rencana pengambil alihan kantor tersebut.

Ketua Bidang Hukum dan HAM PPP Triana Dewi Seroja mengaku, tidak mengetahui siapa yang akan merebut kantor tersebut. Dia hanya datang untuk melakukan pengecekan kondisi kantor partai berlambang Kabah itu.

"Kami juga ditelepon untuk datang ke DPP karena ada berita isu bahwa PPP akan kembali diserang. Jadi kami kembali lagi kemari beberapa pengurus kembali datang untuk mengecek," katanya di kantor DPP PPP, Rabu (19/7).

Dia menjelaskan, informasi pertama diketahui dari Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz Humphrey R Djemat. Sehingga, perempuan berhijab ini tak mengetahui secara pasti siapa yang akan merebut kantor DPP.

"Belum tau dari mana kita tetap siaga aja untuk itu. Sekarang masih harus kami sterilkan, kami harus jaga karena kan kejadian kemarin jadi masih berbenah kaca-kaca yang pecah juga diperbaiki," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) Romahurmuziy menyeru kepada kubu Djan Faridz agar segera angkat kaki dari kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta. Romi menegaskan, kubu Djan Faridz tidak berhak lagi karena tidak punya dasar hukum sebagai pengurus yang sah.

"Yang perlu dipertanyakan itu keberadaan Djan Faridz di kantor DPP itu ngapain? Mereka itu semua sudah tidak memiliki legalitas untuk itulah harusnya mereka angkat kaki," kata Romahurmuziy melalui siaran pers, Selasa (18/7).

Dia mengatakan dulu mereka menempati kantor DPP, karena berpegang pada putusan Kasasi Mahkamah Agung dan sekarang sudah dibatalkan. Putusan Peninjauan Kembali (PK) telah mengakhiri dualisme kepengurusan PPP.

Romi mengaku jika dirinya merupakan PPP yang lahir dari bawah dan Islam yang benar itu mengedepankan kelembutan. Sehingga selama ini tidak pernah melakukan tindakan kekerasan atau penyerangan.