Kronologi pembunuhan Jeni di lantai 30 Apartemen Bellezza
Merdeka.com - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, korban Jeni Nurjanah (25) tidak dibunuh di lokasi jenazahnya ditemukan di lantai 23 Apartemen Bellezza, Permata Hijau, Kebayoran Lama. Hasil penyelidikan polisi, lokasi pembunuhan terjadi di tangga darurat lantai 30.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kejadian bermula saat korban dan pelaku janjian untuk bertemu di tangga darurat lantai 30. Saat keduanya bertemu sempat terjadi cekcok mulut.
"Dikarenakan sudah dua kali (korban) menghina istri pelaku dengan mengatakan bahwa istri pelaku cacat dan karena itulah mau selingkuh dengan korban," kata Ade dalam jumpa pers di Polres Jaksel, Minggu (3/7).
Karena tidak terima, Ade melanjutkan, pelaku Ferdianto (23) yang akrab disapa Pepi mencekik leher korban yang merupakan pembantu rumah tangga tersebut hingga tewas. Kemudian jenazah korban diseret melalui tangga darurat ke lantai 23.
"Korban dimasukkan ke dalam apartemen 23A LV 6 melalui pintu belakang apartemen di mana pelaku telah mempunyai kunci akses ke apartemen TKP," jelasnya.
Masih belum yakin, pelaku kembali melilit leher korban dengan menggunakan tali ikat gorden yang diambil dari kamar TKP untuk memastikan sudah mati. Setelah itu, Pepi memasukkan Jeni ke dalam plastik hitam yang didapatnya dari tong sampah.
"Setelah itu korban ditaruh pelaku di bawah wastafel kamar mandi TKP dan plastik tersebut ditutupi oleh gorden putih," tutupnya.
Sebelumnya, seorang mayat perempuan ditemukan di apartemen Bellezza, Permata Hijau, Jalan Letjen Suprapto, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (29/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Jenazah awalnya dikira merupakan korban mutilasi.
"Potongan mayat tubuh seorang perempuan yang dibungkus plastik warna hitam dangordyn warna krem ditemukan di depan wastafel di dalam kamar mandi unit Apartemen Belezza lantai 23A LV 6," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono dalam keterangannya, Rabu (29/6) malam.
Dia menceritakan, penemuan tersebut pertama kali oleh pembantu unit apartemen tersebut bernama Isroji. Saat itu Isroji diperintahkan oleh pegawai pemilik unit apartemen bernama Yuli untuk bersih-bersih di apartemen tersebut.
Ketika saksi membuka pintu unit tersebut langsung tercium bau busuk, dan langsung mencari asal bau itu. Ternyata bau busuk tersebut berasal dari kamar mandi yang di dalamnya ditemukan mayat.
"Diduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan," ucapnya.
Dari keterangan saksi, apartemen milik Yulius Sakur tersebut sudah lama tidak ditinggali. Pada awal bulan Mei 2016 saksi juga datang ke apartemen tersebut untuk melakukan bersih-bersih namun tidak terjadi apa-apa.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaGathan terlibat aksi percobaan pembunuhan dengan cara menembak terhadap seorang pria di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDiketahui pelaku dengan korban sudah saling kenal baik sejak tahun 2022. Selama di sana, DJK dalam kondisi tidak dapat mengontrol dirinya.
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan diketahui identitas empat jasad tersebut dua pria berinisial EA dan JWA serta dua wanita berinisial JL dan AIL.
Baca SelengkapnyaPetugas kaget menemukan ada jasad karena sebelumnya warga sekitar menyebut rumah itu dalam keadaan kosong.
Baca SelengkapnyaKasus tabrakannya ditangani Lakalantas Satwil Jaktim
Baca Selengkapnya