Merdeka.com - Polisi akhirnya membeberkan kronologi ihwal kejadian sebelum pengeroyokan di Jalan Pulokambing, kawasan JIEP, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, terhadap korban seorang pria lanjut usia (lansia) yang diketahui bernama Wiyanto Halim.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kejadian pengeroyokan itu, berawal dari korban yang diduga menyerempet pemotor di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur.
"Bermula adanya serempetan di Jalan Cipinang Muara Pulogadung, antara seorang pengemudi kendaraan bermotor yang kemudian merasa dirugikan akibat adanya serempetan itu," katanya saat jumpa pers, Selasa (25/1).
Karena kejadian itulah, pemotor tersebut mencoba berhentikan Wiyanto yang kala itu sedang mengendarai mobil Toyota Rush bernopol B 1**9 S*L. Namun, yang bersangkutan dianggap tak mengindahkan hal tersebut.
"Kemudian karena melihat mobil korban tidak menghentikan melakukan pengejaran dan melakukan teriakan yang bersifat provokasi dengan kata-kata maling. Sehingga ini diartikan oleh orang disekitar bahwa mobil yang melaju adalah mobil curian," ujarnya.
Karena teriakan provokasi "maling", itulah yang mengakibatkan banyak pengendara motor turut mengikuti secara beramai- ramai mengikuti dan mengejar korban hingga berhenti sekitar pukul 02.00 WIB, tepat di Jalan Pulokambing, seberang Taman Sun Flower Garden, Kelurahan Rawa Terate, Cakung
"Sampai berakhir di TKP akhir yaitu di Jalan Pulo Kambing, Cakung Jakarta Timur dengan melakukan tindak pidana pengeroyokan," ungkapnya.
Sebelumnya, Keluarga Almarhum Wiyanto Halim mengakui jika korban meninggalkan rumah tanpa izin, Sebelum insiden pengeroyokan di kawasan, Pulokambing, Pulogadung, Jakarta Timur terjadi pada (23/1) dini hari kemarin.
"Nggak (izin keluar rumah), karena biasanya papa cuma pergi sebentar ke satu tempat pulang, atau nggak, biasanya pergi beli apa pulang. Nggak sampai yang begini malam," kata Bryana anak Almarhum Wiyanto, saat jumpa pers di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/1).
Bryana pun merasa heran dengan kejadian ini, karena selama ini ayahnya sangat jarang keluar malam. Adapun bila keluar rumah yang ada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan biasanya pergi ke Tangerang untuk mengurus persoalan sengketa lahan yang sampai saat ini masih berlangsung.
"Namanya papa saya masih urusan begituan (perkara sengketa tanah) biasanya ke Tangerang. Ke satu tempat pulang, atau enggak biasanya pergi beli apa pulang gitu loh, nggak sampai dini hari. Nggak pernah keluar malam sebelumnya," ujarnya.
Terlebih kecurigaan Bryana semakin menjadi, ketika mengetahui Tempat Kejadian Perkara (TKP) kejadian di kawasan Pulogadung yang menurutnya asing bagi sang ayah ke daerah sana. Sementara, bila dari runutan kejar- kejaran itu, Wiyanto sudah diketahui sudah dekat dengan rumah di kawasan Kalibata.
"Karena papa saya nggak familiar daerah situ. Palingan cuma antar Kota Tangerang saja. Posisi papa saya di tebet awalnya kan, itu sudah dekat dengan rumah, rumah papa adalah di Kalibata. dekat sekali untuk menuju ke rumah daripada ke Pulokambing gitu loh," ujarnya.
"itu dari Tebet paling cuma 10 menit.kalau nggak macet ya. ini kenapa harus nyampe ke arah sana gitu loh. itu yang kami bingung juga, dan kenapa papa pulangnya malam gitu loh. ada apa gitu?" tanya Briyana.
Advertisement
Hingga kini Polres Metro Jakarta Timur telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap Wiyanto Halim. Dimana kelima tersangka yang terhasut atas ajakan provokasi.
"Sementara 5 orang ini adalah mereka yang mengakui dan terbukti melakukan kekerasan, dan juga mengakui melakukan itu akibat provokasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan.
Adapun kelima tersangka yang keseluruhannya laki-laki diantaranya, berinisial TJ (21) yang berperan menendang mobil dan korban memakai kaki kanan ke arah pinggang korban.
"Tersangka kedua, JI laki-laki berusia 23 tahun menendang menggunakan kaki kanan ke bagian atas, tubuh maupun kendaraan," sebut Zulpan.
Kemudian tersangka ketiga, RYM (23) selain menganiaya korban, dia juga sebagai pelaku yang menarik paksa Wiyanto keluar dari dalam mobil Toyota Rush.
Tersangka selanjutnya MA dan MJ yang masih berusia 18 tahun dimana merupakan pelaku yang merusak mobil korban ketika berhenti di jalan Pulokambing, kawasan JIEP,
Terhadap penetapan kepada lima orang tersangka itu, kata Zulpan dilakukan, setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi, dengan sebanyak tujuh saksi menguatkan.
"Saksi yang sudah diperiksa, yang menguatkan (saksi kunci) tindak pidana kekerasan ini ada tujuh orang yang sudah didata," katanya.
Adapun pasal yang dipersangkakan kepada kelima orang tersangka yakni Pasal 170 Ayat 1 dan Ayat 2 Jo Pasal 55 KUHP, dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara. [fik]
Baca juga:
Polisi Sempat Tembakkan Gas Air Mata untuk Bubarkan Massa Keroyok Lansia di Jaktim
Pengeroyokan Lansia di Jaktim: Tersangka jadi 5 Orang, Ini Peran Para Pelaku
Tersangka Pengeroyokan Lansia di Jaktim Bertambah jadi Empat Orang
Keluarga Lansia Tewas di Pulogadung Duga Insiden Pengeroyokan Terjadi Tak Spontan
Ini Awal Terjadinya Pengeroyokan Pengemudi Hingga Tewas di Pulogadung Versi Polisi
Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Pengeroyokan Lansia Diteriaki Maling
Ini Identitas Lansia Dikeroyok di Pulogadung hingga Tewas
Tinggal Seminggu di Rumah Anak, Nenek Ini Dibunuh Cucu dan Emas Dicuri
Sekitar 18 Menit yang laluGajah Betina Ditemukan Mati di Tengah Jalan, Mulut dan Anus Berdarah
Sekitar 49 Menit yang laluGelar Selawatan, Bupati Ipuk Berharap Gelaran WSL Lancar dan Sukses
Sekitar 1 Jam yang laluCinta Tak Berbalas, Pemuda Ini Perkosa dan Bunuh Adik Ipar saat Tidur
Sekitar 1 Jam yang laluCekcok usai Pentas Dangdut di Kudus Berujung Maut
Sekitar 1 Jam yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 2 Jam yang laluTertangkap Jual Kulit Harimau, Eks Bupati Bener Meriah Hanya Wajib Lapor
Sekitar 2 Jam yang laluKenalkan Anies di Daerah, Relawan akan Hindari Politik Identitas
Sekitar 2 Jam yang laluBenny K Harman Bantah Aniaya Karyawan Restoran, Begini Penjelasannya
Sekitar 2 Jam yang laluDiduga Aniaya Karyawan Restoran, Politisi Demokrat Benny K Harman Dipolisikan
Sekitar 2 Jam yang laluKeluarga Korban Perundungan Maafkan Pelaku tapi Ingin Proses Hukum Berlanjut
Sekitar 3 Jam yang laluGibran dan Hary Tanoe Gelar Pertemuan Sembari Nonton Film 'Srimulat' di Solo
Sekitar 3 Jam yang laluKSP: Elemen Kampus dan LSM Sudah Saatnya Bergerak Hadapi Risiko Bencana
Sekitar 3 Jam yang laluLa Nyalla Soal Capres: Saya Ini Menjemput Takdir
Sekitar 3 Jam yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 2 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 18 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 1 Hari yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 5 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 5 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 7 Jam yang laluRusia Akan Buka Koridor Agar Kapal Asing Bisa Keluar dari Ukraina
Sekitar 8 Jam yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 12 Jam yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 2 Hari yang laluCovid-19 Melandai, Jokowi Harap Aktivitas Seni dan Budaya Mulai Bangkit
Sekitar 9 Jam yang laluUpdate 26 Mei 2022: Kasus Positif Covid 246, Pasien Sembuh 243
Sekitar 9 Jam yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 12 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 1 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami