KPK: Jujur berkata, berpikir, bertindak jadi satu disebut integritas
Merdeka.com - Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan hanya 4 persen para ibu mengajarkan nilai kejujuran kepada anaknya. Angka tersebut didapatkan berdasar survei yang dilakukan KPK pada tahun 2012-2013 di dua kota Jawa Tengah.
Sementara itu, 80 persen anak mengaku mendapat pendidikan dari ibunya ketimbang ayah.
"Kajiannya mengatakan hanya 4 persen ibu yang mengajarkan tentang kejujuran kepada anak-anaknya," ujar Basaria saat memberikan sambutan dalam seminar Peran Perempuan dalam Pencegahan Korupsi di Lingkungan Kemendikbud di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/3).
"Kajian ini juga mengatakan kalau anak-anak ditanya dari siapa mendapatkan pendidikan, 80 persen mereka menjawab dari ibunya," jelas Basaria.
Menurut Basaria nilai kejujuran merupakan inti dan awal mula terjadinya tindak pidana korupsi. Selain itu, kejujuran juga disebut Basaria sebagai dasar untuk membangun integritas.
"Jujur di dalam berkata, jujur di dalam berpikir, jujur di dalam bertindak, harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Itu yang kita sebut dengan integritas," papar Basaria.
Untuk itu, Basaria meminta agar ibu-ibu di Indonesia yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga menanamkan nilai kejujuran sejak dini kepada anak-anak. Sebab, lingkungan pendidikan pertama seorang anak didapat dari rumah.
Selain itu, Basaria turut mendorong agar perempuan berperan aktif mencegah tindak pidana korupsi di lingkungan terkecil yakni keluarga. Misalnya, dia meminta agar istri aktif memantau apabila suami mendapatkan penghasilan di luar gaji yang seharusnya.
"Kalau gajinya 8 juta mendadak bawa uang 800 juta boleh nggak? Boleh asalkan asal usulnya jelas misalnya mendapat warisan dari orang tua. Kalau asal-usulnya tidak jelas itu yang harus ibu pertanyakan," tutur Basaria kepada audiens.
Diharapkan, pencegahan praktik korupsi sedari dini mampu tertanam hingga dewasa.
"Minimal, ibu mencegah anak, suami, dan diri ibu sendiri dari tindak pidana korupsi," imbuhnya.
Reporter: Anendya Niervana
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaPasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaWarga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya