KPK bakal telusuri intervensi pembelian minyak mentah di Petral
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengusut Petral atas temuan intervensi dalam proses tender pembelian minyak mentah menyebutkan adanya intervensi. Data tersebut terungkap dalam hasil audit forensik yang dilakukan sejak 1 Juli sampai 30 Oktober 2015.
"Semua penegak hukum akan siap usut," ucap Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adjie ketika dihubungi, Jakarta, Kamis, (12/11).
Sejauh ini, KPK belum menerima laporan resmi dari Pertamina atau Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait temuan itu. Seno menjamin seluruh penyidik segera bekerja setelah audit diterima.
"Siapapun penegak hukum akan berpartisipasi bagi penegakan hukum atas masalah ini," tandasnya.
Diketahui, audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sepanjang 1 Juli-30 Oktober 2015 menemukan adanya pihak ketiga yang melakukan intervensi dalam proses tender pembelian minyak mentah. Intervensi pihak ini membuat harga minyak yang diimpor Indonesia melalui Petral menjadi jauh lebih mahal.
"Beberapa pengaruh intervensi dari pihak luar tadi menyebabkan harga (minyak) yang lebih tinggi," ungkap Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto di Kantornya, Jakarta, Senin (9/11).
Namun demikian, Dwi enggan menyebut siapa pihak ketiga terkait proses tender pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Petral. Alasannya untuk menghindari persepsi dibalik pengadaan minyak oleh Petral.
Menurut Dwi, pihaknya tidak dalam kapasitas untuk menyebutkan sosok pihak ketiga yang merecoki tender pengadaan minyak oleh anak usahanya tersebut.
"Mengenai intervensi pihak luar, yang pertama kali tidak dalam kapasitas untuk menyebutkan siapanya di sini. Karena ini takut menjadi salah persepsi," sambung Dwi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAset milik Pertamina itu berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca SelengkapnyaDiduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaGathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya