KPAI: Posting foto anak di Medsos jadi pintu masuk penculikan

Selasa, 1 Mei 2018 20:01 Reporter : Nur Fauziah
KPAI: Posting foto anak di Medsos jadi pintu masuk penculikan Ilustrasi penculikan anak. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus penculikan bayi di Depok membuat pihak Komisi Perlindungan anak Indonesia (KPAI) ‎angkat bicara. Ketua KPAI, Susanto mengatakan, saat ini tren kasus penculikan anak mengalami pergeseran.

"Saat ini pola barunya menggunakan daring (dalam jaringan). Ada pergeseran tren dan publik harus waspada," katanya di Polresta Depok, Selasa (1/5).

Oleh karenanya, dia mengimbau agar masyarakat lebih peka dan waspada lagi terhadap modus baru penculikan anak. Menurutnya, saat ini modus baru yang kerap dimanfaatkan penculik adalah melalui media dalam jaringan (daring). Dimana orangtua kerap memposting foto anaknya di sosial media.

"Hindari posting (foto anak), jangan mudah posting. Posting foto anak di sosial media menjadi pintu masuk untuk kejahatan dan penculikan anak," tukasnya.

Mengenai motif, kata dia, ada yang memang karena ekonomi individu dan ekonomi berjejaring. Untuk motif ekonomi berjejaring, kata dia, biasanya berujung pada traficking. "Selanjutnya motif dendam dan anak dijadikan objek seksual," paparnya.

Susanto mengimbau, agar orangtua melindungi anak-anak. Baik dari kejahatan yang bermodus dalam jaringan (daring) maupun kejahatan konvensional.

"‎Jangan berikan kesempatan pada pelaku kejatan karena biasanya itu dilakukan sistematis. Dan orang yang dikenal pun berpotensi menjadi pelaku," tutupnya. [rnd]

Baca juga:
Polisi tetapkan satu tersangka kasus penculikan bayi di Depok
Sempat dengar tangisan bayi, tetangga tak curiga Jumiati dan Usi culik bayi
Rambut sudah dipotong, orangtua yakin bayi yang ditemukan polisi benar anaknya
Motif penculikan bayi usia 25 hari di Depok diduga pelaku ingin punya anak

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini