Korban Pencurian Kelapa di Mempawah Klaim Tak Pernah Laporkan Nenek Jaenab ke Polisi
Merdeka.com - Pelapor dugaan pencurian 20 buah kelapa di Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat angkat bicara setelah kasus itu viral. Pria bernama Asmad itu menyatakan tidak pernah melaporkan Nenek Jaenab (83) ke polisi.
Asmad mengaku melaporkan anak dan cucu Nenek Jaenab, Julia (54) dan NU (17) ke polisi. Dia menuding keduanya melakukan pencurian buah kelapa miliknya.
Menurut Asmad, adanya kabar yang menyebutkan dirinya melaporkan Nenek Jaenab, telah mencoreng nama baiknya. "Saya tidak melaporkan nenek tetapi Julia. Julia dan NU tukang panjat yang di bawah umur yang disuruh Julia itu. Saya mengadukan Julia bukan Nenek Jaenab," tegas Asmad kepada awak media, Selasa (4/7).
Asmad mengungkapkan, dirinya membuat aduan ke Polsek Jungkat saat bulan puasa. Dalam aduan tersebut, Asmad mengadukan dua nama yaitu, Julia dan Sunirah (orang tua NU yang masih di bawah umur).
"Di Polsek saya bikin aduan pas bulan puasa. Lalu timbullah saya dibilang melaporkan nenek. Saya kaget kenapa jadi nenek yang dilaporkan," ujarnya.
Bahkan, lanjut Asmad, perihal uang ganti rugi Rp6 juta yang kabarnya dimintai oleh Asmad, tidak benar sama sekali. "Perihal ganti rugi Rp6 juta bukan saya yang ngomong, tapi Andi cucu nenek yang koar-koar. Sebelum mediasi malah Andi ngomong," terangnya.
Asmad menyebut, alasan dia mengadukan perbuatan Julia ini untuk memberikan efek jera lantaran Julia sudah beberapa kali ketahuan mencuri kelapa miliknya. "Julia ini bukan baru satu kali, tapi sudah 4 kali ngambil kelapa saya. Kasus ini lengkap dengan saksi, perahu, kelapa. NU ini anak di bawah umur,” ungkapnya.
"Saya laporkan biar ada efek jera, bukan untuk memenjarakan. Karena kalau saya tegur langsung nanti ribut di kampung, makanya saya lapor ke polisi biar ada efek jera," sambung Asmad.
Setelah kabar dirinya melaporkan nenek Jaenab karena mencuri, Asmad merasa dihujat leh semua orang, terlebih warga di kampungnya. Dirinya juga kembali menegaskan bahwa ia tidak melaporkan nenek Jaenab, melainkan Julia.
Asmad juga bercerita, saat mediasi yang dilakukan kemarin Senin 3 Juli 2023, ia tidak diberi kesempatan untuk bicara dan mengklarifikasi.
"Saya dihujat karena melaporkan nenek, padahal ndak ada. Kalau saya emang salah, saya siap ditahan. Saya sama nenek berhubungan baik, biasanya saya bantu dia. Saya rasa nama baik saya sudah hancur di lingkungan kampung karena kesalahpahaman berita ini. Bukan nenek yang saya laporkan. Ini ulah anaknya," tukas Asmad.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaPanwascam Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto bersama kepolisian menangkap dua pemuda yang merusak kotak suara yang disimpan di Gudang PPK.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaSetelah menahan ketakutan bertahun-tahun, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya