Konvoi sambil mabuk, pelajar dihukum lari keliling gedung
Merdeka.com - Aksi corat-coret seragam dan konvoi sepeda motor dilakukan ratusan pelajar SMA/SMK di Surabaya sebagai cara untuk merayakan kelulusan dari ujian nasional. Polisi yang melakukan razia menemukan puluhan siswa dalam keadaan mabuk dan melanggar aturan lalu lintas.
Razia dilakukan Polrestabes Surabaya, Senin (28/5) siang di Jalan Yos Sudarso. Para siswa yang tertangkap langsung dihukum dengan berlari 10 kali mengitari halaman Balai Pemuda Surabaya.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Asep Akbar Hikmana mengatakan jika pihaknya sudah mengimbau kepada Diknas Surabaya dan sekolah-sekolah untuk melarang para siswa melakukan konvoi setelah menerima pengumuman kelulusan. "Namun tetap saja mereka konvoi, ya jika memang melanggar kami tindak di tempat," ujarnya.
Anggota Satlantas Polrestabes Surabaya Bripka Firmansyah mengatakan ada 100 motor siswa yang diamankan karena tidak terpasang spion, dan plat nomornya melanggar. "Bahkan, 10 di antara mereka juga tidak memiliki SIM, motor langsung kami sita," tegas dia.
Parahnya lagi, lanjut dia, dalam aksi konvoi kelulusan itu, saat melintas di Jalan Yos Sudarso, kami mendapati mereka dalam kondisi mabuk. "Kami langsung menyuruh mereka lari mengitari halaman Balai Pemuda 10 kali," pungkas dia.
Berdasarkan pantauan di lapangan, siswa SMA/SMK yang melakukan konvoi kelulusan itu, melintasi beberapa titik di antaranya di Jalan Wonokromo, Jalan Prof. Dr. Moestopo, Jalan Gunung Sari, Jalan Kertajaya dan jalan-jalan protokol di Surabaya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaKayla meninggal usai mengikut tes fisik lari sepanjang 2 KM, Jumat (19/4).
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaKeberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Baca Selengkapnya