Komisi VIII DPR Minta Kemenag Hemat Anggaran di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ihsan Yunus menyebut bahwa anggaran penanganan Covid-19 belum cukup. Terlebih, pandemi Corona menghilang tidak bisa diprediksi.
Hal itu disampaikannya saat menggelar rapat kerja dengan Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (23/9). Awalnya, dia meminta Kemenag menghemat anggaran lantaran penanganan Covid-19 butuh dana besar.
"Kalau ada anggaran-anggaran yang bisa dihemat, dihemat perjalanan perjalanan keluar, meeting-meeting besar kalau bisa ditiadakan, karena kita perlu anggaran yang cukup besar menghadapi Covid ini," kata Ihsan dalam raker yang dihadiri Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi.
Politikus PDI Perjuangan itu lalu mengatakan bahwa Covid tidak akan selesai hingga tiga tahun ke depan. Apalagi, anggaran untuk vaksin Corona belum cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Covid ini enggak akan selesai 2-3 tahun ke depan, kalau Kita lihat anggaran nya, kalau satu vaksin Rp 400 ribu, itu pemerintah baru menyediakan kurang lebih Rp 36 triliun, masih jauh pak, 270 (juta penduduk) itu hanya sepersepuluhnya, seperduapuluhnya baru bisa tervaksin, dan itu sampai sekarang vaksin nya belum selesai uji klinis," tuturnya.
Menurutnya, virus corona sudah ada di mana-mana. Dia pun cukup kaget saat Menteri Agama Fachrul Razi dinyatakan positif Covid-19. Padahal, dia selalu menjalani protokol kesehatan.
"Jadi memang memang betul betul ini tidak terkendali pak, sekelas pak Menteri yang saya lihat selalu menjaga protokol Covid selalu pakai masker, tanggal 14 September kita baru ketemu pak (Fachrul) diruangan ini berjam jam tanggal 17 dinyatakan positif," tandasnya
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca Selengkapnya