Merdeka.com - Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi tenggelam di wilayah Perairan Pulau Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep ternyata tidak memiliki izin untuk berlayar. Hal tersebut diungkapkan Syahbandar Pelabuhan Paotere Makassar.
Koordinator Syahbandar Pelabuhan Paotere, Makassar, Nufrizal Atmakaesa mengungkapkan izin KM Ladang Pertiwi bukan kapal barang dan penumpang, tetapi kapal nelayan. Sehingga, kata dia, pihaknya tidak mengetahui terkait kegiatan dilakukan KM Ladang Pertiwi.
"Kalau statusnya kapalnya itu kapal nelayan, bukan kapal barang. Untuk izinnya itu ada di Syahbandar Perikanan, bukan di Syahbandar kami," ujarnya kepada wartawan di Pelabuhan Paotere Makassar, Sabtu (28/5).
Nufrizal menyebut karena izinnya tidak ada di Syahbandar Paotere, pihaknya tidak mengetahui terkait KM Ladang Pertiwi. Ia mengaku baru mendapatkan kabar KM Ladang Pertiwi tenggelam setelah berangkat dari Pelabuhan Paotere pada Jumat sore (27/5).
"Dia itu datang tidak pernah melapor, berangkatnya juga tidak melapor, kegiatannya juga tidak pernah dilapor. Jadi untuk terkait penumpang naik itu, kami tidak tahu. Pada saat dia naik jam berapa, orang di atas kapal berapa kami tidak tahu," kilahnya.
Nufrizal juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mempertanyakan apakah KM Ladang Pertiwi memiliki izin berlayar atau tidak. Ia menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin berlayar bagi kapal barang di Pelabuhan Paotere untuk berlayar sejak adanya peringatan dari BMKG soal gelombang tinggi.
"Kami sejak tanggal 25 Mei itu tidak mengeluarkan izin berlayar bagi kapal barang di Pelabuhan Paotere," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Basarnas Sulsel, Djunaedi mengatakan pihaknya mengerahkan KN SAR Kamajaya untuk melakukan pencarian dan penyelamatan penumpang KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di wilayah Perairan Pulau Liukang Kalmas, Pangkep. Djunaedi menduga KM Ladang Pertiwi tenggelam karena kelebihan muatan, pasalnya kondisi gelombang di perairan tersebut dalam kondisi aman.
"Tidak ada (gelombang), kondisi laut bagus kok. Itu karena kebanyakan penumpang dan barang," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (28/5).
Selain diduga kelebihan muatan, KM Ladang Pertiwi juga tidak cukup membawa bahan bakar minyak (BBM) untuk berlayar. Djunaedi menyesalkan Syahbandar Pelabuhan Paotere yang mengizinkan KM Ladang Pertiwi berlayar.
"BBM-nya juga tidak cukup. Kenapa perjalanan orang-orang ini di lepas (diizinkan Syahbandar)," kata dia.
Djunaedi mengaku pihaknya belum bisa memastikan berapa total penumpang yang naik di KM Ladang Pertiwi. Meski demikian, dirinya mendapatkan data jika KM Ladang Pertiwi mengangkut 43 penumpang.
"Tapi belum tentu itu, bisa saja 100 (penumpang), karena mereka (Syahbandar) yang tahu. Kita baru memberangkatkan KN Kamajaya ke lokasi untuk pencarian," tuturnya.
Djunaedi menambahkan informasi sementara yang diterima, sudah 17 orang ditemukan dalam kondisi selamat. Ia mengungkapkan penumpang selamat tersebut sudah dievakuasi ke Kendari dan Banjarmasin.
"Informasi yang didapat saat ini ada 17 orang (selamat). Sepuluh di bawa ke Kendari, tujuh di bawa ke Banjarmasin," ucapnya.
[bal]Raih Merdeka Award 2022, Gubernur Kepri Terpicu Lahirkan Inovasi Kedaulatan Maritim
Sekitar 7 Menit yang laluAnalisis Pakar, Pertama Kali Danpaspampres Perwira Tinggi AU
Sekitar 11 Menit yang laluRaih Merdeka Award 2022, Modernisasi Teknologi Informasi Jadi Ikon MA
Sekitar 22 Menit yang laluDieksekusi Tengah Malam, Ini Rencana Jahat Irjen Napoleon Lumuri M Kece pakai Kotoran
Sekitar 25 Menit yang laluMassa Geruduk Kantor Gubernur Sumut: Cabut Izin Holywings
Sekitar 27 Menit yang laluWapres Ma'ruf Minta Pemuda Maksimalkan Wadah Y20 untuk Bangun Negeri
Sekitar 28 Menit yang laluAntisipasi Longsor, Banyuwangi Tanam 7.600 Pohon di Jalur Ijen
Sekitar 32 Menit yang laluDebat soal Hadits, M Kece Sempat Ditepuk Eks Panglima Laskar FPI di Rutan Bareskrim
Sekitar 35 Menit yang laluKominfo Harap Merdeka Award 2022 Menginspirasi Generasi Muda Manfaatkan Teknologi
Sekitar 37 Menit yang laluKemenag Targetkan Kuota Haji Reguler Terserap 100 Persen
Sekitar 37 Menit yang laluJenazah Prajurit TNI Prada Beryl di Pegunungan Bintang Dievakuasi ke Jayapura
Sekitar 38 Menit yang laluKorban Penembakan Orang Tak Dikenal di Sidoarjo Meninggal Dunia
Sekitar 42 Menit yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluPresiden Ukraina Puji Jokowi: Kewenangan Anda di Dunia Internasional Sangat Tinggi
Sekitar 2 Jam yang laluMoeldoko Ungkap Alasan Jokowi Upayakan Perdamaian Ukraina-Rusia saat Negara Lain Diam
Sekitar 3 Jam yang laluBertemu Jokowi di Kiev, Presiden Ukraina Merasa Didukung Rakyat Indonesia
Sekitar 5 Jam yang laluJokowi Ingatkan Pentingnya Keamanan Ekspor Pangan Ukraina
Sekitar 5 Jam yang lalu52 Persen Kasus Covid-19 di AS karena Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Sekitar 1 Jam yang laluCovid Kembali Melonjak, Prancis Minta Warga Pakai Masker di Luar Ruangan
Sekitar 5 Jam yang laluEmpat Obat Dapat Izin untuk Terapi Covid-19, Publik Bisa Cek Informasi di Halo BPOM
Sekitar 6 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 8 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluPresiden Ukraina Puji Jokowi: Kewenangan Anda di Dunia Internasional Sangat Tinggi
Sekitar 2 Jam yang laluAS akan Tambah Pasukan Darat, Laut, dan Udara di Eropa, Ini Jumlahnya
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami