Kisah WN Filipina, Masuk RI Ilegal hingga Bekerja di SPBU Gowa
Merdeka.com - Tim Intelijen Keimigrasian Kantor Imigrasi Makassar menahan seorang perempuan warga negara asing (WNA) Filipina, Nursima yang bekerja sebagai petugas di SPBU di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM Sulawesi Selatan, Dodi Karnida, mengatakan, WN Filipina itu sudah cukup lama menetap di Kabupaten Gowa karena memiliki suami warga Kabupaten Gowa.
"Nursima ini menikah dengan warga Gowa dan memiliki anak. Nursima kemudian bercerai dengan suaminya dan menjalani hidupnya dengan bekerja di SPBU," ujarnya, dikutip dari Antara, Sabtu (24/4).
Dodi mengisahkan, kedua orang tua Nursima berkebangsaan Filipina dan merantau ke Kota Kinabalu di Sabah, Malaysia Timur hingga ia dilahirkan di Tuaran, Kota Kinabalu dan diberi nama Nursima.
Ketika masih usia belia, Nursima dibawa pulang ke kampungnya di Filipina Selatan dan kemudian bersekolah hingga jenjang SMP walaupun tidak tamat karena kembali ikut orang tuanya ke Kota Kinabalu.
Karnida menyatakan, ketika akan sekolah, ia didaftarkan sebagai Elina Binti Rey Bin Muda sedangkan ibunya Sabereng Kasaran yang keduanya merupakan WN Filipina.
Ketika tinggal kembali di Kota Kinabalu, berkenalan dengan seorang TKI asal Gowa dan kemudian menikah di Gowa beberapa tahun lalu. Namun setelah memiliki seorang anak laki-laki, mereka bercerai.
"Oleh karena ia sudah lama tinggal di Gowa dan memiliki banyak kenalan, maka ia bisa mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan pada SPBU di daerah Gowa," katanya.
Nursima saat diinterogasi petugas Imigrasi mengaku masuk wilayah Indonesia dan dibawa oleh calon suaminya dari Kotakinabalu ke Tawau dan kemudian menyeberang laut ke daerah yang tidak ia kenal.
Setelah naik kapal beberapa malam dan tiba di pelabuhan besar, kemudian sampai di rumah keluarga calon suaminya di Kabupaten Gowa. Saat itu ia hanya membawa surat lahir dari jabatan pendaftaran negara (JPN/Dukcapil Sabah).
"Lolosnya ia masuk ke wilayah kita karena garis pantai kita yang sangat panjang sehingga banyak jalur untuk masuk secara illegal. Adapun terkait KTP yang sudah dimilikinya, kami masih melakukan pendalaman," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaWanita keturunan Suriah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan berlalu lintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaIa berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin mendorong cuti bagi ayah yang istrinya melahirkan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca Selengkapnya