Merdeka.com - Belakangan kasus pembunuhan disertai mutilasi korban kembali marak. Selain ekonomi, motif asmara kerap menjadi faktor pemicu pelaku nekat mutilasi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengky Hariadi mengatakan, polisi kerap melibatkan psikolog forensik untuk menggali motif pelaku mutilasi.
"Polda Metro Jaya tetap menganalisis terkait motif dan lain sebagainya termasuk latar belakang tersangka yang melakukan tindak kejahatan yang cukup keji ini," kata Hengky kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Teranyar, penemuan mayat termutilasi di dalam koper merah di Bogor, Jawa Barat. Motif asmara sesama jenis yang menjadi pemicunya. Jika menarik ke belakang, ada sejumlah kasus mutilasi yang pernah diungkap polisi.
Berikut rangkuman merdeka.com:
1. Pembunuhan Holly di Apartemen Kalibata City
Holly Angela Hayu Winanti alias Niken Hayu Winarti, ditemukan tewas bersimbah di kamar lantai 9 AT, Tower Ebony, Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada tahun (30/9/2013) lalu.
Pembunuhan berencana tersebut direncanakan oleh suami siri Holly, Gatot Supiartono. Holly sendiri merupakan istri muda dari Gatot.
Advertisement
Ada lima orang yang berperan untuk menghabisi nyawa Holly. Mereka dibayar Gatot dengan tarif berbeda-beda sesuai dengan tugasnya. Total bayaran untuk kelima orang pembunuh bayaran ini Rp 250 juta. Sebanyak Rp 50 juta digunakan untuk operasional.
Para pelaku pembunuhan itu adalah Surya Hakim, Abdul Latief, Pago, Ruski, dan El Risky. Pelaku pembunuhan tersebut menyewa satu unit di lokasi yang sama, namun di lantai 6 agar tidak menimbulkan kecurigaan para penghuni apartemen.
Atas kasus pembunuhan tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Pusat menjatuhkannya vonis penjara 9 tahun. Vonis ini lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) 4 tahun.
2. Kasus Mutilasi Angela yang Mayatnya di Temukan di Bekasi
M. Ecky Listiantho (34) pura-pura cinta Angela Hindriati Wahyuningsih (51). Tujuannya untuk menguras harta benda sang kekasih. Tak hanya tega menghabisi nyawa Angela, ia juga memutilasi korban.
Niat jahat sudah terbesit di pikiran Ekcy untuk menghabisi nyawa Angela, agar bisa menguasai hartanya. Permintaan Angela untuk dinikahi menjadi celah bagi Ecky untuk melakukan aksinya.
Ekcy marah dengan permintaan Angela tersebut, Angela mengancam melaporkan perselingkuhan ke istri sah Ecky. Tanpa pikir panjang, dia langsung mencekik Angela. Hingga akhirnya meregang nyawa.
Setelah Angela terbunuh, ia mulai menyusun rencana menguasai aset Angela. Ia berhasil menjual Apartemen milik Angela sebesar Rp800 juta beserta biaya administrasi Rp50 juta, ia juga mengambil sertifikat milik orangtua Angela dan menggadaikannya senilai Rp40 juta, serta menguras tabungan Angela senilai Rp157,8 juta.
Ecky membunuh Angela pada Juni 2019 di Apartemen Taman Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan. Setelah sebulan, Ecky memutilasi tubuh Angela. Proses mutilasi itu memakan waktu seminggu. Setelah memutilasi, bagian tubuh Angela dimasukkan Ecky ke boks container menggunakan mobil pada malam hari untuk dipindahkan ke tiga lokasi.
Setelah berpindah-pindah tempat, Ecky membawa jenazah Angela ke lokasi terakhir yang merupakan penemuan mayat yang sudah termutilasi di sebuah kontrakan kawasan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Advertisement
3. Mayat dalam Koper Merah di Bogor
Hubungan sesama jenis menjadi latar belakang kasus mutilasi pria yang mayatnya ditemukan di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu (15/3). Pelaku, DA (35) membunuh R karena kesal diminta memuaskan korban menggunakan tangan.
Pelaku dan korban sudah tinggal bersama selama 4 bulan. Mereka tinggal mendiami apartemen di kawasan Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
DA memutilasi korban menggunakan Gerindra, untuk memisahkan kepala dan kedua kaki korban R agar muat dimasukkan ke dalam koper. Pembunuhan tersebut dilakukan memisahkan kepala dan kedua kaki korban R agar muat dimasukkan ke dalam koper.
Mayat R terbungkus koper berwarna merah dan ditemukan di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor pada Rabu (15/3). Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tangan terikat, serta tidak berkepala dan kedua kakinya hilang atau tidak berada di lokasi penemuan.
4. Suami Mutilasi dan Bakar Istri di Sumatera Utara
Pembunuhan sadis dilakukan Harahap Munthe terhadap istrinya, Nurmaya Situmorang di Lumban Sionang Desa Pasaribu, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Pembunuhan itu terjadi lantaran pelaku sakit hati, karena sang istri sering memakinya. Pembunuhan tersebut berawal pada Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 10.00 Wib. Tersangka mengunci istrinya dalam kamar, lalu mengambil pisau dan masuk ke dalam kamar.
Tersangka mencekik korban dan menusuknya dengan pisau ke leher kanan istrinya. Kemudian, tersangka menyeret tubuh korban ke dapur. Sesampainya di dapur, tersangka kembali menusuk dada korban, kemudian pukul 19.00 Wib tersangka memotong leher korban dan memasukkannya ke dalam karung.
Pukul 23.00 Wib, pelaku memotong tangan korban. Potongan tangan itu dicuci oleh tersangka dan memasukkannya ke dalam panci yang sudah berisi air dan garam untuk direbus.
Pada Sabtu (12/11/2022), tersangka kembali memotong kaki korban sekitar pukul 03.40 Wib. Kemudian tersangka membungkus kedua kaki korban dengan selimut dan memasukkan ke dalam karung plastik. Setelah itu dibawa ke belakang rumah untuk dibakar.
Tersangka pernah dirawat di rumah sakit jiwa pada tahun 2004. Namun, keluarga korban menyebut pria itu telah sembuh. Saat ini tersangka telah ditahan polisi. Tersangka terjerat Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
5. Agus Mutilasi Pacarnya yang Hamil 7 Bulan
Ditemukan mayat perempuan di rumah kontrakan di daerah Cikupa, Tangerang pada 13 April 2016 lalu. Perempuan tersebut tewas dalam kondisi berbadan dua dan tubuhnya dimutilasi.
Pelaku tega membunuh seorang perempuan hamil kemudian memotong-motong tubuhnya. Pelaku tersebut bernama Kusmayadi alias Agus alias Petrus. Motif Agus membunuh korban yang merupakan pacar gelapnya, mengaku kesal karena mendesak untuk dinikahi.
Alih-alih menuruti permintaan korban, pelaku malah menyuruhnya untuk menggugurkan janin yang ada di perutnya. Cekcok pun terjadi hingga pelaku gelap mata dan memiting leher korban hingga tewas.
Mengetahui korban tewas, pelaku panik dan terbersit dipikirannya untuk memotong tubuh korban guna menghilangkan jejak.
Agus membuang tangan dan kaki korban, sedangkan sisa tubuhnya masih ditinggal di kontrakan dengan sesekali ditaburkan kopi dan diberikan pengharum ruangan agar bau busuk tak tercium warga sekitar.
Agus terjerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.
Reporter Magang: Azizah Paramayu
Advertisement
Romahurmuziy: PPP dan PDIP Bahas Cawapres Ganjar pada Juli
Sekitar 17 Menit yang laluIbu dan Pacarnya Sundut Rokok Anak Kandung Gara-Gara Dagangan Tak Habis
Sekitar 53 Menit yang laluKisah Prajurit TNI Bikin Musala dari Gaji dan Mengajar TPQ
Sekitar 3 Jam yang laluBegini Pesan Menohok Jenderal Bintang Dua ke Bintara Polisi Baru
Sekitar 4 Jam yang laluNasDem Minta Tim Delapan Koalisi Perubahan Tahan Diri Ungkap Cawapres Anies
Sekitar 7 Jam yang laluJemaah Haji Puji Rasa Makanan, Berharap Menu Lansia Dibedakan
Sekitar 7 Jam yang laluTergelincir akibat Jalan Licin, Ibu Rumah Tangga Tewas Terlindas Truk di Bekasi
Sekitar 8 Jam yang laluDukung Wisata Sindoro-Sumbing, Ganjar Minta Kekurangan Jembatan Keseneng Dituntaskan
Sekitar 8 Jam yang laluSaat Menteri Jokowi Boyong 100 Investor Singapura Lihat Langsung IKN
Sekitar 8 Jam yang laluLarang Transaksi Kripto, Gubernur Bali Tak Khawatir Kunjungan Wisman Turun
Sekitar 9 Jam yang laluKode Sandiaga Ingin jadi Cawapres Ganjar
Sekitar 9 Jam yang laluModus Penipuan Tiket Coldplay: Tawarkan Jasa Titip dan Mengaku Punya Orang Dalam
Sekitar 9 Jam yang laluBegini Pesan Menohok Jenderal Bintang Dua ke Bintara Polisi Baru
Sekitar 4 Jam yang laluDuga Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Kasus Tewasnya Bripka AS Ditarik ke Bareskrim
Sekitar 10 Jam yang laluKorban Penipuan Tiket Konser Coldplay Bertambah, Polda Metro Buru Pelaku
Sekitar 11 Jam yang laluLong Weekend, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor
Sekitar 19 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Hari yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 3 Hari yang laluFakta-Fakta Pemain Australia di Sepak Bola Indonesia: Aaron Evans dan Robbie Gaspar Paling Ikonik
Sekitar 50 Menit yang laluTyronne Del Pino Gabung, Ini Harapan Beckham Putra untuk Persib
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami