Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Siswa SMPN 4 Tangsel, Ijazah Ditahan Karena Tunggak Donasi 'Buatan' Sekolah

Kisah Siswa SMPN 4 Tangsel, Ijazah Ditahan Karena Tunggak Donasi 'Buatan' Sekolah SMPN 4 Tangerang Selatan. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Praktik diduga pungutan liar (pungli), di Sekolah tingkat menengah pertama (SMP) kota Tangerang Selatan, kembali menyeruak. Kali ini alumni SMPN 4 Tangerang Selatan diancam tak memperoleh ijazah, sebelum melunasi sejumlah kewajiban permintaan dana yang telah disepakati sebelumnya.

KR, orang tua murid alumni SMPN4 Tangsel menceritakan sangat gamblang, bagaimana sekolah terkesan 'memaksa' orang tua untuk menyetorkan sejumlah biaya-biaya yang disebut sekolah sebagai donasi.

"Sejak awal putri saya masuk sudah ditanya kemampuan untuk membantu sekolah, saat itu saya membayarkan Rp5juta agar putri saya bisa masuk kelas bakat istimewa," terangnya, Jumat (4/10).

Bahkan tak berhenti pada tahap awal pra penerimaan siswa baru, dia sebagai orang tua juga diminta menyepakati komitmen untuk menyetorkan uang bulanan semacam SPP dengan besaran bervariatif.

"Rata-rata menyepakati Rp300.000 donasi semacam SPP itu. Tapi ada yang dibawah itu juga. Di kelas anak saya juga diminta donasi untuk perpustakaan dan komputer sebesar Rp50.000, ada juga uang kas kelas Rp5.000 per pekan. Ini anak saya sudah lulus benar-benar harus melunasi donasi itu semua, kalau tidak ijazah tidak boleh diambil," kata dia gusar.

Sementara Kepala SMPN 4 Tangsel Rita Juwita belum menanggapi pesan whatsapp yang dialamatkan kepadanya. Ketika di konfirmasi langsung ke sekolah Aris Munandar Humas SMPN 4 Tangerang Selatan, mengakui adanya sejumlah donasi yang dibebankan kepada para orang tua siswa tersebut.

Menurut dia, beban donasi itu hanya diberikan kepada siswa program cerdas istimewa dan bakat istimewa (CI BI), yang program CIBI ini hanya berjalan terakhir pada tahun ajaran 2016.

"Bukan pungli, itu donasi. Diberikan orang tua murid tanpa adanya paksaan, karena dasarnya ikhlas. Dengan kemampuan mereka bermacam-macam," terang Aris.

Dengan lantang Aris menekankan, bahwa pengambilan ijazah oleh para alumni di sekolahnya itu tidak dipungut biaya.

"Prinsipnya mengambil ijazah itu gratis, tis, tis. Tidak ada bayaran. Kecuali kelas akselerasi dan pengayaan (CI BI). Dan itu menginduk ke provinsi, sebelum penerimaan siswa reguler dan sejak zaman pak Wahidin Halim sudah tidak boleh lagi yakni tahun 2017 sudah tidak ada kelas CI BI," bilang Aris.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya
Pelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya

SMA Negeri 11 menjadi sekolah pertama yang menerapkan makan siang gratis bagi siswa

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PKS Kritik Rencana Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Bikin Gelisah Guru
PKS Kritik Rencana Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Bikin Gelisah Guru

Dia juga menilai tak seharusnya dibahas di pemerintahan saat ini.

Baca Selengkapnya
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah

selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.

Baca Selengkapnya
Takut dan Malu karena Melahirkan, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi dalam Koper hingga Meninggal
Takut dan Malu karena Melahirkan, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi dalam Koper hingga Meninggal

Seorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Tangani Kemiskinan, Ganjar Bakal Bawa Program SMKN Gratis di Jateng ke Nasional
Tangani Kemiskinan, Ganjar Bakal Bawa Program SMKN Gratis di Jateng ke Nasional

Komitmen Ganjar untuk melanjutkan keberhasilan program SMKN Jateng ke tingkat nasional

Baca Selengkapnya