Kisah Penjual Mie Ayam Asal Wonogiri yang Dapat Bantuan Rasmie dari Pemkot Bengkulu
Merdeka.com - Wali Kota Helmi Hasan dan Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mempunyai visi-misi menghadirkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat. Kebahagiaan tersebut dituangkan melalui program-program yang andal serta langsung menyentuh hati masyarakat.
Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi semenjak dilantik sebagai Wali Kota dan wakil Wali Kota Bengkulu periode 2018-2023 memiliki visi misi ingin menciptakan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat. Kebahagiaan tersebut dituangkannya melalui program-program yang religius dan bahagia.
Seperti pada saat Provinsi Bengkulu berada pada zona merah Covid-19, berbagai cara dilakukan oleh Pemerintahan Kota Bengkulu agar perekonomian masyarakatnya terbantu. Saat itu Pemkot Bengkulu menggratisan Rusunawa, PDAM, listrik dan memberikan sembako berupa beras dan mie (Rasmie) kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu tanpa terkecuali.
Program Religius dan Bahagia itu juga dirasakan oleh Prasetio (28) warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang sedang merantau di Kota Bengkulu. Prasetio yang saat ini tinggal di Jalan Merapi Raya Nomor 14 RT 09 RW 03 Kelurahan Panorama Kecamatan Singgaran Pati Kota Bengkulu ini juga menerima bantuan sosial berupa Beras dan Mie (Rasmie) beberapa bulan yang lalu.
Saat ditemui di tempat jualannya Prasetio mengatakan ketika awal-awal Covid kehidupan ekonominya begitu sulit. Penjual mie ayam ini mengaku ekonominya lumpuh lantaran sepinya pembeli. Saat itu jangan jajan, keluar rumah pun orang masih takut.
"Ketika terjadi kasus pertama positif Covid-19 Provinsi Bengkulu dan dinyatakan zona merah oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, lalu Pemerintah Kota Bengkulu mengimbau agar berhati-hati dan tidak melakukan aktivasi sejenis apapun di luar rumah," ujar Prasetio, Kamis (20/8).
"Kami pedagang selama tiga bulan tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah agar bisa memutuskan mata rantai penularan Covid-19 dan kami juga tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivasi berjualan dan selama tiga bulan," jelasnya.
Prasetio yang tinggal di Kota Bengkulu semenjak tahun 2015 ini, jualan menjadi sulit dan sudah pasti ekonominya terpuruk. Untung Pemerintah Kota Bengkulu memberikan bantuan kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu melalui program rasmie tanpa terkecuali.
"Alhamdulillah khususnya saya sebagai pedagang mie ayam, sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bengkulu khususnya pak Wali Kota Helmi Hasan dan pak Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi selama kami dirumahkan agar tidak tertular Covid-19 selalu diberikan rasmie untuk meringankan sedikit beban ekonomi kami," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaTahun 2019 menjadi awal mula Ryan merintis bisnisnya. Meskipun menghadapi masa yang berat karena kehilangan ibunya, dia tidak menyerah.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaHarga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaPria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha asal Jakarta, Arsjad Rasjid membagikan momen makan nasi liwet bareng ibu-ibu dan petani di Karawang.
Baca Selengkapnya