Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendapat gemblengan saat menjadi santri di tahun 1968. Khusus dari gurunya, Kiai Mardliyyan yang juga pendiri Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Waru, Pamekasan Madura, Jawa Timur.
Hal ini dikisahkan Mahfud MD saat silaturahmi bersama pimpinan pesantren, santri dan para alumni Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Selasa (22/11).
Dalam acara silaturahmi tersebut, Mahfud berkisah masa-masa kecil di pesantren. Dia mengaku mendapat perhatian khusus dari pimpinan pesantren kala itu, agar kelak kalau sudah 'jadi orang' selalu jaga integritas, tidak serakah dan tak memakan hak orang lain.
“Dulu saat saya mondok, setiap pagi saya selalu diajak sarapan sama Kiai Mardliyyan, terus saya disuruh makan, terus suruh nambah lagi sampai perut terasa kenyang banget. Kiai bilang: ayo makan, tambah lagi, saya jawab; sudah Kiai, sudah kenyang. Lalu Kiai Mardliyyan bilang; manusia itu butuhnya cuma segitu. Suatu saat nanti kalau kamu jadi orang, jangan serakah. Orang mau numpuk harta seberapa banyak, butuhnya cuma segitu," kisah Mahfud menceritakan pendidikan moral dari Kiai Mardliyyan.
Mahfud mengaku, pendidikan moral dari Kiai Mardliyyan ini masih dipegang teguh saat dirinya mulai mendapat amanah di pemerintahan bersama Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, hingga saat ini menjabat Menko Polhukam RI di era Presiden Joko Widodo.
"Itulah pelajaran moral dari Kiai Mardliyyan dan hingga saat ini masih saya pegang teguh," ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Pada tahun 1968, Mahfud kecil menghabiskan waktu kanak-kanaknya di Pondok Pesantren, di sebuah panggung kecil sederhana yang terbuat dari kayu.
"Di sini saya belajar ngaji, belajar Safina (Kitab Safinatun Najah: red), belajar Sullam (Kitab Sullamut Taufiq: red) dan lain sebagainya," ujarnya.
Dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Al Mardliyyah ini, Mahfud bernostalgia, mengelilingi pondok, melihat ruangan yang dulu di tempatinya, termasuk bekas dapur yang dulu biasa digunakan para santri biasa memasak pakai tungku.
Di hadapan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Mahfud mengingatkan agar santri selalu menjaga marwah pesantren. Tidak tamak dan serakah, saat diberi kepercayaan mengemban amanah.
"Jangan tamak dan jangan serakah. Jangan makan barang haram, karena akan menjadi penyakit bagi diri kita, hidup tidak tenang, mimpinya jelek terus. Ada pemadam kebakaran lewat takut, dikira KPK," tutupnya.
Baca juga:
Sederhana & Terbuat dari Kayu, Potret Ponpes Mahfud MD Tempat Menimba Ilmu Dulu
Mahfud MD: SP3 Kasus Pemerkosaan Pegawai Kemenkop UKM Batal, Proses Hukum Dilanjutkan
Mahfud Bertemu Ganjar, Apa yang Dibicarakan?
Mahfud soal Pelajar Tendang Nenek: Ada Kalanya Menghukum Merupakan Bagian Pendidikan
Mahfud MD: Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Beri Pesan Untuk 2024
DPR akan Panggil Kapolri Terkait Isu Perang Bintang di Tubuh Polri
Advertisement
Video: Gaya Santai Anies-AHY di Tengah Kerumunan Massa Konser Dewa 19
Sekitar 13 Menit yang laluMahfud MD: Di Masa Depan, Indonesia Diwarnai Watak Modernisasi Beragama Seperti NU
Sekitar 37 Menit yang laluJadi Sarana Pertumbuhan Ekonomi, Bupati Ipuk Resmi Luncurkan Banyuwangi Festival 2023
Sekitar 47 Menit yang laluPolisi akan Periksa Saksi Kunci Pembunuhan Dukun Aki Cs di Mesir
Sekitar 1 Jam yang laluForum PDPM Riau Siap Sukseskan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan
Sekitar 1 Jam yang laluPPP Soroti NasDem Kunjungi Golkar: Koalisi Pilpres Belum Fiks
Sekitar 2 Jam yang laluGunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 6 Kilometer
Sekitar 2 Jam yang laluAnak Haji Lulung Minta Maaf Pamit Mundur dari PPP
Sekitar 3 Jam yang laluPotret Lucu Ratusan 'Emak-Emak' Lomba Ngapak Ikan, Dukung Puan Maju 2024
Sekitar 3 Jam yang laluRelawan Sandiaga Uno Bagi-Bagi Sembako di Lombok
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi: Bripka Madih Teken Tanahnya Dihibahkan, Tapi Tak Diakui
Sekitar 3 Jam yang laluPolda Maluku Tangkap 3 Tersangka Penyebar Hoaks Rumah Ibadah Terbakar
Sekitar 3 Jam yang laluBerita Pemilu 2024 Terkini: Seputar Capres, Koalisi Partai dan Jadwal Kampanye
Sekitar 4 Jam yang laluKetua RW di Jaksel Curhat Mau Lapor Kantor Polisi Kosong, Ini Reaksi Tegas Kapolda
Sekitar 2 Jam yang laluFakta Lain Terungkap! Bripka Madih Suka Teror Warga, Pasang Tiang dengan Setrum
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi: Bripka Madih Teken Tanahnya Dihibahkan, Tapi Tak Diakui
Sekitar 3 Jam yang laluSiapkan Bukti Girik Tanah, Bripka Madih Lapor ke Polda Metro Kasus Tanah Diserobot
Sekitar 8 Jam yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 2 Hari yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 2 Hari yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Cerita Pengalaman Irfan Tak Patuhi Perintah Atasan Dipukuli Hingga Tak Berdaya
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 2 Hari yang laluVIDE0: Eliezer Minta Maaf Usik Jaksa soal 'Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara'
Sekitar 2 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 6 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1 di Vidio, Minggu 5 Februari: Persib Bandung Vs PSS Sleman
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami