Kisah Kajari Bantul dan Kekuatan Mental untuk Sembuh dari Virus Corona
Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bantul, Zuhandi berhasil mengalahkan virus Corona atau Covid-19. Zuhandi dinyatakan sembuh dari virus Corona sejak Sabtu (4/4). Dua kali hasil swab, Zuhandi dinyatakan negatif virus Corona.
Sebelum dinyatakan sembuh, Zuhandi mendapatkan perawatan selama 20 hari di RS Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul. Selama mendapatkan perawatan di RS Panembahan Senopati, Zuhandi mengakui mentalnya naik turun.
"Secara mental saya naik turun. Up and down. Karena benar benar menjadi pikiran karena saya saya ini pasien 01 (pasien pertama corona) di Bantul," ujar Zuhandi, Sabtu (4/4) malam.
Pikirannya melayang, memikirkan anak dan istrinya. Belum lagi banyak rekan kerja dan teman yang menjenguknya sebelum dia dinyatakan positif Corona.
Dalam kondisi mental yang naik turun ini membuat kondisi Zuhandi pun naik turun. Zuhandi sempat dites negatif namun selang beberapa hari hasil tesnya kembali positif.
"Makanya kemarin saya positif (terus) negatif dan positif lagi. Setelah mentalnya tertata saya baru bisa melewati ini semua," ungkap Zuhandi.
Zuhandi menceritakan, kondisi mental naik turun disebabkan kekhawatirannya pada keluarga. Dia khawatir virus Corona yang diidapnya menular kepada orang-orang yang dicintainya.
"Dan alhamdulillah sampai hari ini cuma saya untuk menerima sakit ini. Istri dan anak saya yang selama ini merawat swab negatif," ujar Zuhandi
"Belum lagi teman-teman disini di Bantul dan di kantor teman-teman lainnya dan istri saya. Dan Alhamdulillah setelah melewati masa isolasi teman-teman sekalian dan diswab dan mengetahui hasil swab istri saya, barulah mental saya naik. Mental itu memiliki peran penting dalam imun tubuh sehingga dinyatakan sembuh," sambung Zuhandi.
Selama dikarantina, Zuhandi lebih banyak berdzikir dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Usai dinyatakan sembuh, Zuhandi pun berpesan agar para pasien positif virus Corona lainnya tetap berpikiran positif dan tetap semangat dalam mencari kesembuhan.
Zuhandi juga meminta pada masyarakat agar mematuhi instruksi pemerintah untuk tetap berada di rumah jika tak ada keperluan yang mendesak.
"Patuhi apa yang sudah jadi perintah pemerintah. Seminimal mungkin keluar rumah. Kita itu nggak tahu kapan dan dimana kita terpapar. Saya (juga) tidak tahu dimana terpapar melalui apa tiba-tiba nyeri Rabu panas tinggi," pesan Zuhandi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaDirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca Selengkapnya