Kesehatan turun, Dahlan Iskan minta pemeriksaan dilanjut besok
Merdeka.com - Dalam kasus dugaan korupsi pelepasan 33 aset berupa tanah dan bangunan PT Panca Wira Usaha (PWU), milik BUMD Provinsi Jawa Timur, Dahlan Iskan akan diperiksa penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur secara maraton.
Besok Rabu (19/10), pria yang akrab dipanggil DI tersebut akan menjalani pemeriksaan kembali. Lantaran penyidik juga ingin mendalami dan mencocokkan dari keterangan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Wardhana dengan Dahlan Iskan, itu apakah sama.
"Penyidik dan DI yang diperiksa sebagai saksi sudah sepakat kok. Kalau pemeriksaan dilanjutkan besok," terang Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Maruli Hutagalung, Selasa (18/10).
Apalagi saat menjalani pemeriksaan DI juga mengaku kondisi kesehatannya sudah mulai turun. Sehingga penyidik pun memanggil dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap DI.
Dan memang kondisi Dahlan sudah turun. Belum lagi dia juga mempunyai penyakit yang pernah dibawa ke Singapura untuk menjalani rawat inap dan jalan. "Beliaunya (Dahlan Iskan) yang minta sendiri, kalau pemeriksaan dilanjutkan besok pagi," tutur Dandeni Herdiana Kepala Seksi Penyidikan Pidsus Kejati Jatim.
"Kesehatannya menurun karena mempunyai penyakit transplantasi hati," tambah Dandeni.
Namun di kasus PWU itu sendiri, Dahlan juga berkomitmen siap menjalani pemeriksaan, dan menuntaskannya dengan baik.
"Yang bersangkutan selama menjalani pemeriksaan juga kooperatif, minta ditunda besok. Dan beliaunya juga berjanji akan menyelesaikan pemeriksaan yang dilakukan penyidik," jelas dia.
"Yang bersangkutan minta ditunda dan dilakukan pemeriksaan besok. Maka pemeriksaan ulang yang dilakukan besok itu kita cantumkan di dalam BAP. Agar tidak ada persoalan hukum di kemudian hari," tandas dia.
Sementara dalam kasus pelepasan aset, sudah ada satu orang tersangka yakni mantan Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana. Saat itu dia menjabat sebagai manajer aset PT PWU.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaKasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaDadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaIstana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca Selengkapnya10 Dampak Buruk dari Kebiasaan Membuka Ponsel Langsung saat Baru Bangun Pagi Hari
Langsung membuka ponsel saat bangun pagi hari merupakan hal yang dilakukan oleh banyak orang dan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Baca Selengkapnya